Jakarta, Aktual.co — Karena menimbulkan kekhawatiran yang serius, sebuah aplikasi yang dibuat oleh yayasan amal Samaritans akhirnya ditarik dari Twitter. Aplikasi ini untuk mendeteksi orang yang memiliki tanda-tanda akan bunuh diri. 
Aplikasi itu menggunakan algoritma untuk mengidentifikasi sejumlah kata kunci dan frase yang menunjukkan sejumlah orang yang dalam keadaan tertekan. Tapi dalam prakteknya, beberapa orang mengatakan bahwa aplikasi itu membuat mereka yang memiliki masalah kesehatan mental merasa lebih rentan.
Samaritans telah meminta maaf kepada “siapa saja yang secara tidak sengaja menyebabkan perasaan tertekan”.”Kami memutuskan untuk mencabut aplikasi itu saat ini untuk pertimbangan lebih lanjut,” ucap direktur kebijakan amal, Joe Pakis, dalam sebuah pernyataan.
“Perhatian utama kami tertuju pada orang-orang yang mungkin sedang berjuang untuk mengatasi kondisi kesehatan mental mereka,” jelasnya. 
“Kami sangat menyadari bahwa berbagai informasi dan pendapat, yang beredar tentang Samaritans Radar, telah menciptakan keprihatinan dan kekhawatiran bagi sebagian orang dan kami ingin meminta maaf karena secara tidak sengaja telah menyebabkan perasaan tertekan,” imbuhnya. 
“Kami tidak bermaksud seperti itu,” terangnya. Dikutip dari BBC, Senin (10/11).