Jakarta, Aktual.co — Bank Indonesia (BI) mengumumkan posisi cadangan devisa Indonesia akhir Oktober 2014 mencapai USD112,0 miliar, meningkat dari posisi akhir September 2014 sebesar USD111,2 miliar. Peningkatan tersebut berasal dari penerimaan devisa hasil ekspor Minyak dan Gas (Migas) serta kenaikan simpanan deposito valas.
“Peningkatan tersebut berasal dari penerimaan devisa hasil ekapor migas dan kenaikan simpanan deposito valas bank-bank di BI yang melampaui pengeluaran untuk pembayaran Utang Luar Negeri (ULN) pemerintah,” ujar Direktur Departemen Komunikasi BI, Peter Jacobs dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (8/11).
Lebih lanjut Peter mengatakan peningkatan jumlah cadangan devisa tersebut untuk intervensi valas dalam rangka stabilisasi nilai tukar Rupiah. Selain itu juga dikatakan cadangan devisa akhir Oktober tetsebut dapat membiayai 6,6-6,4 bulan impor dan ULN.
“Posisi cadangan devisa per akhir Oktober tersebut dapaf membiayai 6,6 bulan impor sampai 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri, serta beraa di atas standar kecukupan inernasional sekitar tiga bulan impor,” pungkasnya.
Selain itu BI menilai kenaikan cadangan devisa berdampak positif terhadap upaya memperkuat ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka