Jakarta, Aktual.co — Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan mengaanggarkan dana sebesar  Rp20 miliar untuk program mudik gratis bagi pesepeda motor yang diangkut dengan kapal pada Idul Fitri 2015. Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Bobby R Mamahit dalam “Sosialisasi Peraturan Baru di Bidang Perhubungan Laut” di Jakarta, Rabu (29/4), mengatakan dengan dana tersebut, pihaknya akan mengerahkan dua kapal dari PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) dan dua kapal perbantuan TNI AL.
“Kita anggarkan ‘doubled’ tahun ini Rp20 miliar, nanti ada empat kapal dari Pelni dan Kapal TNI AL,” katanya.
Bobby menyebutkan dengan adanya empat kapal tersebut, pihaknya bisa meningkatkan kapasitas pemudik dari 5.100 pemudik pada Idul Fitri 2014 menjadi 10.000 pemudik pada Idul Fitri 2015. “Artinya kita sudah ada persiapan, dengan anggaran yang ‘doubled’, kita harapkan cukup untuk menampung pemudik,” katanya.
Tahun ini, Ditjen Perhubungan Laut pun menerapkan mudik gratis dua tahap, yakni tahap pertama atau pemberangkatan akan dimulai pada 13 Juli (H-4) dan 15 Juli (H-2), sementara kepulangan ke Jakarta akan dilakukan pada 22 Juli (H+5) dan 24 Juli (H+7) Idul Fitri 2015.
Manajer Komunikasi PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Akhmad Sujadi sebelumnya mengatakan pihaknya akan mengerahkan dua kapal, yakni Kapal Ciremai dan Kapal Dobonsolo yang mampu mengangkut 2.000 sepeda motor dan 10.000 penumpang.
Sujadi mengatakan tujuan utama mudik Idul Fitri tahun ini masih sama seperti Idul Fitri 2014, yakni menuju Semarang. Selain itu, dia mengatakan Pelni juga merombak 17 kapal, masing-masing tipe 2.000 delapan kapal dan 1.000 sembilan kapal dengan menghilangkan kelas kabin atau kelas eksekutif menjadi seluruhnya kelas ekonomi.
Upaya tersebut bertujuan agar lebih banyak penumpang yang terangkut, mengingat sebagian besar penumpang merupakan kelas menengah bawah. “Kita tawarkan juga kelas kabin mereka enggak mau, karena itu kita rombak agar lebih banyak ruangan untuk kelas ekonomi, tapi kelas ekonominya kita ‘upgrade’ (tingkatkan) juga,” katanya.
Peningkatan fasilitas tersebut, dia mengatakan, seperti lebih banyak menyediakan steker listrik di tiap tempat tidur yang sebelumnya menumpuk di satu terminal listrik. Namun, Sujadi mengatakan pihaknya masih menyisakan tiga kapal yang tidak dirombak, yakni Kapal Kelud (rute Jakarta-Batam-Medan), Kapal Tidar (Jakarta-Surabaya-Makassar-Ambon) dan Kapal Tatamailau (Bitung-Sorong-Raja Ampat-Meraukke).
“Kapal tersebut masih disewa untuk sejumlah pihak mengadakan rapat di dalam kapal,” katanya.
Dia memprediksi penumpang Idul Fitri tahun ini mengalami penurunan sekitar lima hingga 10 persen karena adanya instruksi Kementerian Perhubungan untuk maksimal keterisian 135 persen. “Tapi kami mengajukan hingga 200 persen karena masih aman untuk masuk,” katanya.
Tak berbeda dengan Idul Fitri 2014, tahun ini pun Pelni mengerahkan 25 kapal, di antaranya Tipe 2.000 delapan kapal, tipe 1.000 sembilan kapal, tipe 500 tiga kapal, tipe 3000 satu kapal, tipe Ro Ro tiga kapal dan jetliner satu kapal Sujadi mengatakan lintas-lintas terpadat, di antaranya Surabaya, Makassar, Ambon, Nunukan dan Nusa Tenggara Timur.

Artikel ini ditulis oleh: