Jakarta, Aktual.co — Menteri BUMN Rini Soemarno dikabarkan telah melakukan tahapan uji fit and proper  terhadap para calon Direktur Utama Pertamina dalam beberapa hari terakhir dan masih berlangsung hingga jelang akhir pekan ini.

Menanggapi proses yang tertutup tersebut, Ketua umum Solidaritas Pensiunan Karyawan Pertamina (eSPeKaPe) Binsar Effendy Hutabarat menilai adanya hal yang mencurigakan.

“Tidak boleh seperti itu, terbukalah. Itu curang. Ini kan untuk perusahaan sekaliber Pertamina. Kalau ini terbuka kan kita tahu siapa calon-calonnya. Pertamina ini juga harapan terbesar bangsa,” kata Binsar kepada Aktual.co, Jumat (7/11).

Sementara itu, Pengamat BUMN Said Didu menyatakan bahwa mekanisme pemilihan Dirut BUMN sekaliber Pertamina memang harus dilakukan tertutup.

“Itu mekanisme resmi fit and proper test. Itu sudah berlangsung sejak 2005 dari sistem fit and proper test yang kita buat dulu. Harus tertutup, Direksi BUMN itu adalah pejabat profesional bukan pejabat publik murni jadi seleksinya harus secara profesional juga,” ujar Mantan Sekretaris Menteri itu.

Ia menegaskan bahwa tidak ada yang salah dari mekanisme tertutup tersebut.

“Tidak ada yang salah selama dilakukan tanpa intervensi pihak-pihak tertentu. Harus obyektif,” ucapnya.

Untuk diketahui, menurut sumber Aktual, dikabarkan ada beberapa nama yang menjadi kandidat dirut Pertamina dari eksternal seperti Budi Sadikin (Dirut Mandiri), Sunarso (Direksi Mandiri), Fahmi Muhtar (Mantan Dirut PLN) Dwi Sucipto (CEO Semen Gresik), Rinaldi Firmansyah (mantan Dirut Telkom).  Namun, dari nama-nama tersebut kuat dugaan Rinaldi Firmansyah menjadi kandidat terkuat karena endorsment dari Rini Soemarno, Sofyan Djalil dan Jusuf Kalla.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka