Jakarta, Aktual.co — Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada transaksi kemarin  bergerak di level Rp12.148 per USD. Data bloomberg tadi pagi dbuka level Rp12.158 per USD.

Peneliti dari Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI) Reza Priyambada mengatakan dalam risetnya, dari sisi fundamental, penguatan dolar AS cukup memberikan sentimen negatif terhadap Rupiah. Dolar AS menguat menurutnya setelah bertambahnya jumlah tenaga kerja di AS dan berlanjutnya pemulihan ekonomi di negara tersebut.

“Penguatan dolar AS cukup memberikan sentimen negatif terhadap laju Rupiah, hal ini juga dibarengi dengan jumlah tenaga kerja di AS versi ADP menegaskan berlanjutnya pemulihan ekonomi Paman Sam,” tulis Reza dalam risetnya yang diterima di Jakarta, Jumat (7/11).

Lebih lanjut dikatakan Reza investor juga cemas dengan kondisi ekonomi perekonomian Indonesia setelah data pekan ini menunjukkan berlanjutnya perlambatan ekoonomi, Selain itu berlnjautnya defisit neraca perdagangan juga dinilai sangat berdampak pada ekonomi Indonesia.

Pada transaksi Jumat (7/11) nilai Rupiah diperkirakan berada di atas level resisten 12.125 dan di zona positif Rp12.115 – 12.085 kurs tengah Bank Indonesia (BI).

“Namun Rupiah masih mampu menguat karena terimbas melemahnya Yen pasca pernyataan Gubernur BoJ, Haruhiko Kuroda bahwa tidak adanya batasan terhadap langkah mengatasi deflasi,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka