Jakarta, Aktual.co — Perusahaan manajer investasi PT Ashmore Asset Management Indonesia menilai rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi memang akan berdampak terhadap perekonomian Indonesia, namun hanya sementara.

Presiden Direktur Ashmore Ronni Gandahusada mengatakan, dalam jangka panjang, ekonomi Indonesia akan tumbuh semakin sehat.

“Selain didukung oleh fundamental yang bagus, kuatnya konsumsi domestik akan menjadi pendorong percepatan ekonomi Indonesia,” ujar Ronni saat penandatanganan kerja sama dengan Bank OCBC NISP di Jakarta, Kamis (6/11).

Ronni menuturkan, khusus untuk produk reksa dana berbasis saham, masih memiliki ruang untuk terus berakselerasi sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Dengan pengalaman kami mengelola reksa dana selama 20 tahun, produk yang berbasis saham akan tetap menguntungkan,” kata Ronni.

Dua produk reksa dana Ashmore memiliki kinerja yang baik. Reksa dana Ashmore Dana Progresif Nusantara (ADPN), sejak awal tahun hingga akhir Oktober 2014 telah membukukan imbal hasil 32,4 persen, lebih tinggi dibandingkan kinerja IHSG sebesar 19,1 persen.

Sejak diluncurkan pada Februari 2013, ADPN memberikan imbal hasil hingga 41,3 persen, di mana pada periode yang sama IHSG tumbuh 13 persen.

Sementara itu, kinerja produk reksa dana lainnya, Ashmore Dana Ekuitas Nusantara (ADEN), sejak awal 2014 mencetak imbal hasil mencapai 25,3 persen, lebih tinggi dari pada pertumbuhan IHSG sebesar 19,1 persen.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka