Jakarta, Aktual.co — Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (5/11), kembali ditutup melemah tipis sebesar 4,10 poin seiring data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang di bawah ekspektasi pasar.
IHSG BEI ditutup melemah sebesar 4,10 poin atau 0,08 persen ke posisi 5.066,83. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) menurun 0,23 poin atau 0,03 persen ke posisi 864,05.
“Indeks BEI bergerak mendatar dengan kecenderungan melemah menyusul data ekonomi Indonesia kuartal III 2014 sebesar 5,01 persen atau sedikit di bawah estimasi analis,” ujar Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya di Jakarta, Rabu.
Ia mengemukakan bahwa sebagian kalangan analis memproyeksikan pertumbuhan ekonomi domestik pada kuartal III tahun ini sebesar 5,1 persen.
Di sisi lain, lanjut dia, mayoritas bursa saham di kawasan Asia yang terkoreksi juga menjadi salah satu faktor negatif bagi laju IHSG BEI setelah pada sesi perdagangan saham pagi tadi bergerak menguat.
Kendati demikian, menurut dia, ruang penguatan indeks BEI untuk kembali berada di area positif masih cukup terbuka menyusul pengumuman tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) pada pekan depan.
“Pada pekan ini, indeks BEI akan bergerak konsolidasi seraya menanti kebijakan BI rate menyusul akan dinaikannya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi oleh pemerintah,” kata dia.
Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 186.786 kali dengan volume mencapai 3,83 miliar lembar saham senilai Rp3,51 triliun. Tercatat efek yang mengalami penguatan sebanyak 128 saham, turun sebanyak 179 saham, dan tidak bergerak nilainya atau stagnan 93 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 150,04 poin (0,63 persen) ke 23.695,62, indeks Nikkei naik 74,85 poin (0,44 persen) ke 16.937,32, dan Straits Times menguat 6,12 poin (0,19 persen) ke posisi 3.287,69.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka