Jakarta, Aktual.co — Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Tono Suratman, mengatakan bahwa perseteruan yang terjadi antara KONI dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI), mengakibatkan prestasi olahraga Indonesia di turnamen ‘multi event’ mengalami kemunduran.
“Dualisme yang terjadi antara KONI dan KOI harus segera selesai, karena ini menyangkut urusan prestasi olahrga kita. Mulai dari SEA Games di Myanmar sampai kepada Asian Games 2014 lalu, olahraga kita menjadi menurun,” kata Tono di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, ditulis Selasa (4/11).
Lebih jauh disampaikan oleh pria yang masa jabatannya sebagai Ketua Umum KONI tinggal satu tahun itu, bahwa proses penyatuan dua lembaga olahrga tersebut, tinggal menunggu keputusan dari Mahkamah Konstitusi (MK).
Meski begitu, Tono juga tidak dapat menyebutkan kapan MK akan membeberkan keputusannya.
“Tinggal tunggu keputusan MK. Tapi belum tau kapannya. Saya berharap keputusan MK adil untuk kedua lembaga,” tandasnya.
Seperti diketahui, perselisihan yang melibatkan KONI dan KOI telah menjadi buah bibir insan olahraga Indonesia. Sejak permasalahan itu mencapai titik klimaks seiring dengan kegagalan kontingen Indonesia pada gelaran Asian Games di Incheon, Korea Selatan, beberapa bulan lalu.
Pada Asian Games 2014 yang memperlombakan 37 cabang olahraga itu, Indonesia menempati urutan ke-17 dengan raihan empat medali emas, lima perak serta sebelas perunggu.
Artikel ini ditulis oleh: