Jakarta, Aktual.co —  Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor Indonesia selama September 2014 mencapai USD15,55 miliar atau naik 5,09 persen dibanding Agustus 2014, demikian juga bila dibanding September 2013 naik 0,23 persen.

“Impor nonmigas September 2014 mencapai US$11,89 miliar atau naik 4,39 persen dibanding Agustus 2014, sementara bila dibanding September 2013 naik 0,85 persen,” kata Kepala BPS Suryamin di kantornya, Jakarta, Senin (3/11).

Sedangkan, lanjutnya, impor migas September 2014 mencapai US$3,65 miliar atau naik 7,42 persen dibanding Agustus 2014, namun apabila dibanding September 2013 turun 1,72 persen. Secara kumulatif nilai impor Januari-September 2014 mencapai US$134,37 miliar atau turun 4,26 persen jika dibanding periode yang sama tahun 2013.

Kumulatif nilai impor terdiri dari impor migas sebesar US$33,02 miliar (turun 1,82 persen) dan nonmigas sebesar US$101,35 miliar (turun 5,03 persen). Nilai impor nonmigas terbesar September 2014 adalah golongan barang mesin dan peralatan mekanik dengan nilai US$2,29 miliar.

“Nilai ini turun 0,70 persen dibanding impor golongan barang yang sama Agustus 2014,” ucapnya.

Lebih lanjut, negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama September 2014 ditempati oleh Tiongkok dengan nilai US$2,73 miliar (22,92 persen), Jepang US$1,47 miliar (12,35 persen), dan Thailand US$ 0,86 miliar (7,22 persen). Impor nonmigas dari ASEAN mencapai pangsa pasar 21,26 persen, sementara dari Uni Eropa 9,73 persen.

Nilai impor golongan barang konsumsi, bahan baku atau penolong, dan barang modal selama Januari-September 2014 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing sebesar 3,31 persen, 3,76 persen, dan 6,88 persen.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka