Jakarta, Aktual.co — PT Bank Central Asia Tbk (BCA) pada kuartal III 2014 mencatatkan laba bersih sebesar Rp12,2 triliun atau meningkat 17,7 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya senilai Rp10,4 triliun.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan bahwa kinerja laba bersih perseroan didorong dari peningkatan pendapatan operasional pada periode kuartal III 2014 sebesar 22,9 persen menjadi Rp30,1 triliun dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya Rp24,5 triliun.
“Pencapaian kinerja perseroan itu merupakan hal positif. BCA berhasil mempertahankan kinerja yang solid di tengah periode transisi politik maupun perlambatan ekonomi ,” ujarnya di Jakarta, ditulis Jumat (31/10).
Ia mengatakan bahwa sebagai respon terhadap tantangan perlambatan ekonomi dan transisi politik yang ditandai dengan pelantikan pemerintahan baru, BCA tetap fokus pada penerapan manajemen risiko yang “prudent” guna mencapai pertumbuhan kredit yang berkualitas, serta pada saat yang sama mendorong transaksi melalui “elektronic delivery channel” yang berbiaya lebih rendah.
Di tengah perlambatan ekonomi, lanjut dia, pendanaan BCA yang solid berhasil dipertahankan dengan dana pihak ketiga tercatat sebesar Rp432 triliun, naik 7,9 persen dibandingkan kuartal III 2013.
“BCA senantiasa fokus pada keunggulan inti serta mempertahankan pertumbuhan kredit yang sehat,” katanya.
Jahja Setiaatmadja mengemukakan portofolio kredit BCA pada kuartal III 2014 tercatat meningkat 10,6 persen menjadi Rp330,7 triliun. Pertumbuhan kredit terutama berasal dari kredit pembiayaan bisnis yang berkontribusi 85,5 persen dari total pertumbuhan portofolio kredit.
“Kredit korporasi tercatat Rp112,5 triliun pada akhir September 2014, naik 13,7 persen. Sementara kredit komersial dan UKM tumbuh 11,8 persen menjadi Rp128,5 triliun, kredit konsumer tumbuh 5,4 persen menjadi Rp89,7 triliun,” paparnya.
Jahja Setiaatmadja menambahkan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR) berada di 75,9 persen dan “secondary reserves” tercatat sebesar Rp74,3 triliun atau 17,2 persen terhadap total dana pihak ketiga pada akhir September 2014.
“Untuk rasio kredit bermasalah tetap di level rendah yaitu 0,7 persen. Rasio kecukupan modal (CAR) mencapai 17,2 persen pada akhir September 2014, naik dibandingkan periode sama tahun 15,8 persen, itu mempertegas posisi permodalan BCA masih sehat,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka