Malang, Aktual.co —  Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Malang mengatakan perusahaan seluler besar “Oppo” dan Telkomsel tidak membayar pajak reklame hingga ratusan juta rupiah. 
Oleh karenanya, Kamis, (30/10), petugas gabungan dari Dispenda, Satpol PP, Kejaksaan dan Kepolisian menurunkan reklame Oppo dan Telkomsel pada beberapa titik di kota Malang.
Di antara reklame yang diturunkan adalah di Jalan MT Hariono, Kelurahan Dinoyo, Kota Malang.
Lukman Hidayat, salah seorang petugas Dispenda yang berada di lokasi penurunan menerangkan, pihak Dispenda sudah melayangkan surat terkait pajak reklame ini kepada pihak Oppo. 
Namun, selama ini tidak ada respon dari yang bersangkutan untuk membayar pajak reklame. Bahkan, kasus Oppo sudah masuk BAP pihak Kepolisian.
“Salah satu pajaknya hampir 9 juta rupiah. Itu belum lagi reklame tembok yang jumlahnya banyak,” kata Lukman, saat ditemui di lokasi.
Reklame Oppo ini bakal dijadikan alat bukti bagi Dispenda untuk melakukan tindak lanjut proses hukum kepada vendor dan operator ternama tersebut.
Sementara itu Kepala Dinas Pendapatan Kota Malang, Ade Herawanto, menyebut operasi gabungan sidak pajak ini rutin pihaknya lakukan selama 2014 ini.
Total pajak yang bisa diselamatkan dari operasi ini berjumlah miliaran rupiah, bahkan target pemasukan pajak daerah sebesar Rp 260 miliar ini sudah hampir 80 persen.
“Operasi pajak ini sukses untuk merapikan pajak yang tak terbayar selama ini,” kata Ade Herawanto.
Jumlah wajib pajak nakal, lanjut Ade Herawanto saat ini berjumlah 20 persen di kota Malang, dimana pihak Dispenda bakal melakukan operasi sidaj untuk menindaklanjuti mereka.
Terpisah, Ketua Komisi B DPRD Kota Malang, Abdul Hakim menyambut positif aksi sidak Dispenda sepanjang tahun ini. Pasalnya, beberapa jenis pajak yang tak terserap pada tahun sebelumnya, bisa terbayar pada tahun ini.
“Kami juga ikut memantau bagaimana sidak ini berlangsung,” tegas Abdul Hakim.
Politisi PDI Perjuangan ini menegaskan pada tahun depan seperti dalam KUA PPAS APBD 2015, target pemasukan pajak Dispenda sudah diajukan Rp 270 miliar atau naik 10 miliar dari tahun ini.