Yogyakarta, Aktual.co — Menyambut datangnya bulan Suro, Kraton Yogyakarta menggelar ritual jamasan kereta pusaka bertempat di museum kereta Kraton jalan Rotowijayan, Yogyakarta, Selasa Kliwon (28/10) hari ini.
Salah satu kereta pusaka yang dijamas itu adalah kereta tertua sekaligus paling keramat yang dimiliki Kraton Yogyakarta, Kanjeng Nyai Jimad. Kereta Kanjeng Nyai Jimad ini merupakan kereta berusia lebih dari 250 tahun yang dibuat di pertengahan abad 18 sebagai hadiah dari Gubernur Jendral Jacob Mosel untuk Sultan HB I pada 1750.
Kereta bergaya kerajaan Eropa ini, memiliki empat roda, berbentuk tertutup dengan lambang seorang wanita yang disebut-sebut merupakan perwujudan Nyai Roro Kidul atau Ratu Pantai Selatan. Pada masanya kereta ini digunakan oleh Sultan HB I hingga Sultan HB V.
Abdi Dalem Kraton Yogyakarta, Joyo Wasito menyebutkan untuk memandikan atau menjamas kereta Kanjeng Nyai Jimad tidak boleh sembarangan. Ada tata cara khusus yang harus dilakukan para abdi dalem. Selain karena dikeramatkan, hal itu juga karena kereta Kanjeng Nyai Jimad juga berumur sangat tua.
“Jamasan dilakukan dengan membersihkan kereta. Baik dengan air atau mengolesi besi dengan cairan khusus,” katanya.
Tak hanya menarik perhatian para warga sekitar, ritual jamasan ini juga banyak menarik wisatawan yang sedang berkunjung ke Jogjakarta. Mereka nampak antusia melihat ritual ini. Tak hanya memotret warga pun juga saling berebut air bekas cucian kereta yang dianggap memiliki tuah tertentu. 
“Sejak dulu setiap tahun keluarga saya selalu datang kesini untuk mencari air jamasan kereta ini. Percaya gak percaya air ini bisa menyembuhkan berbagai penyakit seperti penyakit kulit dll. Saya sudah buktikan sendiri,” kata salah seorang warga Darsono asal Kulonprogo yang datang bersama rombongan.