Jakarta, Aktual.co — Nilai tukar Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta melemah 39 poin menjadi Rp12.147 dibandingkan posisi sebelumnya Rp12.108 per dolar AS.
Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan bahwa nilai tukar rupiah kembali mengalami depresiasi di tengah antisipasi pelaku pasar uang di dalam negeri terhadap hasil kebijakan dari pertemuan the Fed pada pekan ini.
“Secara fundamental, investor global cenderung bersikap waspada menanti hasil pertemuan kebijakan moneter AS dengan melepas sebagian aset mata uang berisiko, salah satunya rupiah,” katanya di Jakarta, Selasa (28/10).
Ia mengemukakan bahwa bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) diprediksi akan mengakhiri program pembelian surat utang atau obligasi dan bersiap untuk mulai naikan suku bunga pada pertengahan tahun 2015 mendatang.
Di sisi lain, lanjut dia, sentimen dari domestik juga masih “wait and see”, investor cenderung mengambil langkah hati-hati seraya memantau rincian kebijakan ekonomi oleh Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla yang baru dibentuk itu.
“Investor masih perlu melihat apakah kabinet tersebut dapat menjalankan kebijakan reformasi struktural yang diperlukan oleh perekonomian Indonesia dan juga kejelasan atas rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi,” katanya.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa (28/10) tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp12.158 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp12.042 per dolar AS.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka