Jakarta, Aktual.co — Sejak masa kampanye presiden dan wakil presiden, Jokowi sudah menyebutkan bahwa fokus pemerintahannya adalah pemberantasan mafia, terutama di sektor ESDM dan pertanian. Jokowi bahkan berjanji akan memilih menteri ESDM yang punya mental petarung dan berani memberantas mafia sektor ESDM.
Menurut direktur eksekutif Indonesia Mining and Energy Studies (IMES), Erwin Usman mengatakan bahwa ada empat permasalahan penting yang dihadapi Menteri ESDM Sudirman Said.
“Pertama, membersihkan birokrasi ESDM dari praktek korupsi. Kedua, menihilkan mafia hulu dan hilir di sektor migas dan minerba,” ujar Erwin juga merupakan mantan Pokja Energi Tim Transisi, kepada Aktual, Selasa (28/10).
Permasalahan Ketiga, lanjutnya, yaitu mengatasi krisis energi dan subsidi BBM. Sedangkan Keempat, menuntaskan renegosiasi Kontrak Karya dan PKP2B yang didominasi modal asing.
Menjawab masalah tersebut, Sudirman Said pasca pelantikan menjanjikan dua hal yaitu mengkaji segala macam bentuk perizinan dalam waktu dekat dan mengundang investor ke Indonesia.
“Dengan latar belakangnya sebagai orang yang pernah jadi bagian birokrasi Pertamina, Sudirman Said diragukan banyak pihak dapat menuntaskan agenda strategis tersebut,” tegas Erwin.
Agenda tersebut bakal kandas ketika berhubungan dengan mafia migas di sektor internasional seperti Freeport, Newmont dan Chevron.
“Keberaniannya diragukan ketika berhadapan dengan mafia migas serta perusahaan perusahaan migas dan tambang asing yang telah puluhan tahun menjarah kekayaan alam Indonesia, terutama Freeport, Newmont, Chevron, ExxonMobile dan Total,” terangnya.
Menurutnya, Sudirman belum pernah menyampaikan pikiran dan pandangan kritisnya soal kedaulatan energi dan dominasi kepentingan asing yang merampok kekayaan alam Indonesia.
“Sulit untuk berharap banyak pada profil Sudirman Said, apalagi jika membaca rekam jejaknya yang berada dalam binaan Kuntoro Mangkusubroto Mantan Menteri ESDM dan Ketua UKP4, serta rekomendasi Ari Soemarno yang merupakan eks Direktur Utama PETRAL dan Dirut Pertamina. Dua orang lama di sektor ESDM yang tak punya catatan revolusioner dalam urusan menghajar mafia dan tegakkan kedaulatan SDA atas modal asing,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka