Jakarta, Aktual.co — Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat mengirimkan lebih banyak tenaga ahli untuk membantu Mali memerangi Ebola, sehari setelah kasus pertama penyakit itu dikonfirmasikan di negara tersebut.
Otoritas Mali mengatakan, Kamis, seorang gadis cilik umur dua tahun yang telah berkunjung ke negara tetangga Guinea terinfeksi Ebola, sehingga menjadikan Mali negara keenam di Afrika Barat yang terkena wabah demam hemoragik paling buruk dalam sejarah dan telah menewaskan hampir 4.900 orang itu.
Tim WHO yang terdiri atas tiga pakar sudah berada di Mali mengevaluasi kesiapannya, dan setidaknya empat tenaga ahli lagi akan tiba di negara itu dalam beberapa hari ke depan, kata jurubicara WHO Fadela Chaib.
“Tim ini dibentuk pagi tadi dan akan menuju Mali secepat mungkin,” kata Chaib.
“Otoritas Mali memantau 43 orang yang sudah melakukan kontak dengan gadis tersebut, termasuk 10 orang pekerja kesehatan,” katanya.
“Ia bepergian dengan neneknya di Guinea dan kembali ke Mali. Kami tidak mempunyai seluruh rincian mengenai perjalanan mereka ini,” imbuh Chaib.
Anak perempuan yang jatuh sakit di kota Kayes, Mali barat pada 20 Oktober itu pergi ke dokter dan dibawa ke rumah sakit hari berikutnya serta dirawat disana, kata Chaib.
“Ia bertemu seorang pekerja kesehatan pada 20 Oktober saat ia mengalami demam hingga 39 derajat celsius, darah pada kotorannya, batuk dan mimisan. Mereka menduga ia terkena malaria atau tifoid dan dirujuk ke rumah sakit pada 21 Oktober,” katanya.
Beberapa jam sebelum otoritas Mali menginformasikan kepada WHO mengenai kasus ini, Asisten Direktur Jendral WHO Keiji Fukuda mengatakan badan tersebut memiliki “keyakinan yang beralasan” bahwa Ebola tidak menyebar ke negara-negara di sekitar Guinea, Liberia dan Sierra Leone yang paling parah terkena wabah itu.
Artikel ini ditulis oleh: