Jakarta, Aktual.co — Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Stig Traavik menyatakan bahwa Kerajaan Norwegia ingin secepatnya dapat bekerja sama dengan pemerintah Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.
“Kami harap dapat bekerja sama dengan Presdien Jokowi secepatnya. Hubungan antara kedua negara sudah terjalin dengan erat dan dengan dasar yang kuat juga di sektor bisnis dan hubungan antarmasyarakat, terlebih lagi di bidang pemeliharaan lingkungan,” kata Dubes Traavik, di Jakarta, Senin (20/10).
Dalam kesempatan ini Dubes Traavik juga menyampaikan selamat atas pelantikan Presiden Joko Widodo sebagai Presiden ke-7 RI dari Raja Norwegia Harald V, Perdana Menteri Erna Solberg beserta pemerintah dan masyarakat Norwegia.
Norwegia telah menjanjikan untuk memberikan bantuan dana sebesar satu miliar dolar AS untuk membantu melaksanakan rencana Indonesia dalam usaha melindungi hutan dan masyarakat serta mengurangi polusi iklim.
“Dengan latar belakang bisnis Pak Jokowi telah membuat perusahaan dan pengusaha Norwegia bersemangat atas peluang bisnis di Indonesia,” kata Staavik.
Secara Pribadi, Dubes Staavik mengaku terkesan dengan kepribadian seorang Joko Widodo saat menjabat sebagai Wali Kota Solo pada 2012 lalu.
“Saya sangat terkesan dengan Pak Jokowi sejak bertemu dia sebagai Wali Kota Solo pada tahun 2012. Saya juga telah berkesempatan untuk mempromosikan kegiatan bersepeda saat menjabat Gubernur DKI Jakarta,” kata Staavik.
Staavik mengaku dirinya terkesan dengan kedekatan Jokowi kepada masyarakat. “Ini merupakan sesuatu yang saya alami berkali-kali saat berpartisipasi saat blusukan dengan sepeda bersama pak Jokowi.”
Menurut Staavik, Jokowi memiliki pendekatan yang sangat praktis dalam memecahkan masalah yang membuat pengusaha Norwegia kagum atas kinerjanya yang sangat tangguh untuk birokrasi dan korupsi.
“Hal tersebut akan membuat lebih kerja sama bisnis RI-Norwegia menjadi lebih mudah pada sektor maritim, gas, perikanan dan teknologi,” kata Traavik.
Presiden Jokowi dilantik sebagai Presiden ke-7 RI menggantikan Presiden (ke-6) Susilo Bambang Yudhoyono setelah memenangi pemilihan presiden pada Juli 2014.
Acara pelantikan Jokowi diadakan di gedung MPR/DPR RI Jakarta.
Upacara pelantikan mantan Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Solo itu, juga dihadiri oleh Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak, Perdana Menteri Australia Tony Abbot, Menteri Luar Negeri AS John Kerry, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, dan Menteri Perdagangan Rusia Denis Manturov.
Artikel ini ditulis oleh: