Jakarta, Aktual.co — Dosen Universitas Negeri Jakarta Ubaidillah Badrun menilai bahwa Presiden terpilih Joko Widodo tidak memiliki kapabilitas untuk menghabisi mafia. Selain karena skemanya yang tidak jelas, ditambah lagi mencuatnya nama Triharyo ‘Hengki’ Soesilo sebagai kandidat Menteri ESDM dan Darwin Silalahi yang akan mengisi posisi Dirut Pertamina.

“Jokowi nampaknya tidak memiliki kapabilitas untuk menghabisi mafia. Skemanya tidak jelas, karena mafia migas itu tidak hanya di hulu, ada pengadaan, dan hilir. Lantaran banyaknya mafia, dapat dilihat kalau Jokowi-JK tidak akan mampu memerangi mafia. Itu yang pertama,” kata Ubedillah di Jakarta, Jumat (17/10).

Kedua, katanya, ditambah dengan munculnya nama-nama seperti Darwin dan Hengky, itu menunjukan bahwa rezim ini bagian dari kepentingan asing.

“Ditambah dengan munculnya nama-nama bermasalah dan pro akan kepentingan asing. Itu menunjukan bahwa rezim ini bagian dari kepentingan asing,” ucapnya.

Menurutnya, masih ada dua hari bagi Jokowi untuk merubah kabinetnya itu.

“Saya pribadi juga masih menaruh harapan kepada pak jokowi untuk merombak kabinet yang tengah beredar saat ini meskipun nama-nama itu tidak disebut langsung oleh Jokowi,” tambahnya.

Sebagai informasi, saat menjabat sebagai Komisaris Pertamina, Hengki pernah tersandung kasus penyimpangan proyek Pertamina LOBP oleh Rekind, perusahaan yang pernah dipimpin Hengki sebelumnya. Proyek LOBP merupakan sebuah proyek yang mengerjakan modernisasi pabrik pencampur pelumas yang ada di daerah Gresik, Jawa Timur.

Proyek tersebut bermasalah lantaran tidak sesuai dengan rencana awal berdasarkan dokumen memorandum. Semula proyek ini ditargetkan berkapasitas 65 ribu kiloliter/tahun/shift, namun proyek tersebut hanya mampu mencapai kapasitas 58 persen dari target atau sekitar 38 ribu kiloliter/tahun/shift. Akibatnya, Pertamina mengalami kelebihan membayar sebesar Rp922,52 juta dan US$242.2 ribu.

Sedangkan, Darwin Silalahi saat ini bekerja sebagai Country Chairman Shell Companies in Indonesia Dan juga Presiden Direktur PT Shell Indonesia. Darwin adalah orang Indonesia pertama yang mengemban posisi ini sejak mulai bekerja di Shell tahun 2007.

Sebelum menjabat sebagai CEO di PT Shell Indonesia, Darwin Silalahi selama tujuh tahun menjabat Country CEO Booz Allen Hamilton Indonesia, salah satu perusahaan konsultan manajemen strategik ternama dunia.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka