Jakarta, Aktual.co —Pelaksana Tugas (PLT) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan Pemerintah Provinsi akan membangun rumah rehabilitasi lebih banyak namun kendalanya ada pada kurangnya psikolog dan psikiater di Jakarta.

“Kami ingin membangun lebih banyak namun kendalanya masih kurang pekerjanya,” katanya seusai melakukan kunjungan ke “Rumah Kita”, Fasilitas Day Care bagi penyandang difabelitas mental dalam rangka Hari Perayaan Kesehatan Jiwa Sedunia, di Tebet Jakarta Selatan, Jumat (17/10).

Rumah Kita adalah sebuah rumah yang dikhususkan bagi para penderita ganguan mental dan baru didirikan awal februari 2014.

Rumah Kita ini juga menurutnya merupakan milik dari Pemerintah Daerah DKI Jakarta dan Kementerian Sosial.

Menurut pria yang biasa disapa Ahok ini, dengan adanya rumah rehabilitas seperti di Tebet itu, masyarakat yang mempunyai ganguan mental dengan ekonominya rendah bisa dititipkan di tempat tersebut.

“Dengan ada rumah seperti ini, mereka bisa kumpul dan bisa menikmati dunianya lagi pula ini gratis” tambahnya.

Menurut Ahok, Rumah Kita ini dapat menjadi contoh dan awal pembangunan, untuk bisa membangun yang lainnya.

“Rumah Kita ini merupakan printis bagi pembangunan rumah-rumah sejenisnya,” katanya.

Sampai saat ini diseluruh provinsi Indonesia menurut Ahok, jumlah ganguan mental di Jakarta mencapai 11,2 persen.

“Karena itu kami akan ekspansi di seluruh Jakarta, tapi harus ada pekerjanya dulu,” tambah Ahok.

Disamping itu, Kepala Dinas DKI Jakarta Dien Emawati mengatakan pembangunan Rumah Kita bertujuan untuk membuang image orang tentang orang yang mengalami ganguan jiwa.

“Setiap orang yang masuk Rumah Sakit Jiwa pasti dibilang gila padahal tidak semua yang masuk itu gila,” katanya.

Menurut Ewi pembangunan rumah ini juga agar, para penyandang gangguan mental bisa lebih nyaman dengan lingkungan yang bisa membuat mereka cepat sembuh.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid