Jakarta, Aktual.co — Utusan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), urusan Suriah, Staffan de Mistura dijadwalkan mengunjungi Rusia pada pekan depan.
Rusia, yang membela Presiden Suriah, Bashar Assad dalam kemelut tiga tahun, berkeberatan dengan pemboman dukungan Amerika Serikat terhadap Negara Islam di Irak dan Suriah, menyatakannya harus disepakati Assad.
Dikabarkan, De Mistura dalam kunjungannya itu, akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov pada 21 Oktober.
De Mistura menyatakan, masyarakat antarbangsa akan berbuat apa saja yang dapat dilakukan, untuk memajukan upaya politik di Suriah.
Ia menyampaikan keprihatinan masyarakat antarbangsa mengenai keadaan politik di Libanon dan menyerukan ketenangan politik guna mempertahankan negara kuat.
“Semua kegiatan untuk meredam ancaman pelaku teror di wilayah tersebut dapat dilakukan di dalam dan luar Suriah,” katanya seperti dikutip Reuters, Jumat (17/10).
Mengenai dampak kemelut Suriah terhadap Libanon, De Mistura menekankan, “Sudah banyak keprihatinan. Libanon mesti memelihara ketenangan politik di negeri tersebut guna menangani masa sulit dan pada saat sama membantu pengungsi Suriah, yang memenuhi Libanon.”
Libanon menampung lebih dari 1,2 juta pengungsi Suriah, tapi pemerintah Libanon menyatakan jumlah sesungguhnya mencapai lebih dari 1,5 juta orang.
De Mistura, mantan wakil menteri luar negeri Italia, diangkat pada Juli oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon untuk mengisi kekosongan, yang ditinggalkan Lakhdar Brahimi. Brahimi meletakkan jabatan pada Mei karena kecewa atas kegagalan membantu Suriah menemukan penyelesaian politik bagi kemelut lamanya.
Setelah Libanon, utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa itu akan melanjutkan kunjungannya beberapa hari mendatang ke Iran, Turki serta negara lain di wilayah tersebut.
Artikel ini ditulis oleh: