Jakarta, Aktual.co — Jaksa Agung Basrief Arief membantah bahwa Rapat Pimpinan Kejaksaan Agung (Kejagung) yang digelar beberapa hari lalu membahas nama-nama calon Jaksa Agung dari kalangan internal untuk diusulkan kepada Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Basrief, Rapim itu hanya rutinitas biasa untuk membicarakan hal-hal yang dianggap perlu untuk dibahas. “Sesuatu yang perlu dibicarakan, kita bicarakan dalam rapim,” ungkapnya usai Salat Jumat di Kejagung, Jakarta, Jumat (17/10).
Kendati demikian, Basrief mengaku dalam rapim itu juga meninggalkan sejumlah pesan kepada jajarannya. Hal ini seiring masa jabatannya yang akan segera berakhir.
“Tentu saya akan tinggalkan kejaksaan, meminta jaga kejaksaan ini jangan sampai mundur ke belakang. Saya berharap ke depan lebih bagus,” ungkap bekas Kejati DKI ini.
Mantan Wakil Jaksa Agung ini pun berharap nantinya di pemerintahan baru Kejagung menjadi lebih baik. Penegakan hukum yang dilakukan Korps Adhyaksa diharapkannya semakin baik pula.
Namun, Basrief menegaskan, semua tentunya semua kembali kepada manusianya. “Bagaimana komitmennya, political will-nya dan lainnya saya berharap pasti lebih baik,” katanya.
Apalagi, ia menyadari harapan publik sangat besar terhadap lembaga kejaksaan dalam melakukan penegakan hukum, termasuk korupsi. Kata Basrief, tentunya Kejagung pun harus terus membenahi diri untuk memenuhi harapan lebih besar dari masyarakat. “Supaya lebih baik dalam penegakan hukum,” tegasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby