Jakarta, Aktual.co — Perawat asal Texas kedua yang terjangkit Ebola di Amerika Serikat mendapatkan perawatan di sebuah rumah sakit di Atlanta pada Kamis, sehari setelah pemberitaan bahwa para petugas kesehatan tidak menghentikan perawat itu untuk ikut penerbangan komersial bahkan setelah dia melapor mengalami demam.
Amber Vinson, seorang perawat berusia 29 tahun, ikut dalam penerbangan dari Cleveland ke Dallas pada Senin (13/10), sehari sebelum ia didiagnosis terjangkit virus Ebola, demikian keterangan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di AS.
Direktur CDC Dr Thomas Frieden mengatakan bahwa tidak ada kemungkinan penumpang lain yang satu penerbangan dengan Vinson juga ikut terinfeksi virus Ebola.
Hal itu, menurut Dr Frieden, karena Vinson tidak muntah dan tidak mengalami pendarahan selama penerbangan, tetapi Frieden juga mengatakan Vinson tidak seharusnya diperbolehkan ikut dalam penerbangan.
Namun, nara sumber federal mengatakan bahwa Vinson sudah melapor kepada pihak CDC bahwa suhu tubuhnya mencapai 99,5 derajat Fahrenheit (atau 37,5 derajat Celsius), tetapi ia “tidak diberitahukan untuk tidak ikut terbang”.
Itu karena suhu tubuh Vinson dianggap masih di bawah ambang batas suhu tubuh yang ditetapkan CDC (untuk mewaspadai penyebaran Ebola), yaitu 100,4 derajat Fahrenheit (atau 38 derajat Celcius).
Dr Frieden dan petugas kesehatan lainnya dijadwalkan untuk bersaksi pada sidang Kongres pada Kamis ini terkait aksi tanggap AS terhadap ancaman Ebola.
Bersama dengan rekan kerjanya di Rumah Sakit Texas Health Presbyterian, Nina Pham (26), yang telah didiagnosis terjangkit virus Ebola selama akhir pekan ini, Vinson telah merawat pasien Ebola asal Liberia Thomas Eric Duncan.
Duncan sendiri telah meninggal dunia akibat Ebola pada 8 Oktober dan ia merupakan pasien pertama di Amerika Serikat yang didiagnosis mengidap penyakit Ebola.
Menurut Dr Frieden, suster Vinson telah memantau adanya tanda-tanda infeksi Ebola pada dirinya. Vinson pun segera diisolasi setelah melaporkan mengalami demam pada Selasa (14/10), kata para pejabat CDC.
Rumah sakit di Atlanta, tempat Vinson sekarang dirawat, menyatakan bahwa ia dipindahkan dengan menggunakan ambulans udara ke Emory University Hospital di Atlanta pada Rabu malam (15/10).
Pihak rumah sakit juga menyampaikan bahwa tiga pasien Ebola lainnya telah dirawat di sana dan dua orang telah dipulangkan.
Setidaknya ada 4.493 orang tewas akibat wabah Ebola terburuk sepanjang sejarah, sejak penyakit ini diidentifikasi pada 1976.
Sebagian besar kasus Ebola terjadi di Afrika Barat, tetapi dua perawat tersebut (Nina Pham dan Amber Vinson) tertular penyakit itu saat berada di Texas, dan satu pasien lainnya tertular di Spanyol.
Virus Ebola menyebabkan demam yang disertai pendarahan dan ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh dari orang yang terinfeksi, di mana pasien mengalami muntah-muntah dan diare yang parah.