Jakarta, Aktual.co — Amerika Serikat mengatakan pihaknya “sangat prihatin” dengan laporan-laporan polisi Hongkong memborgol para pengunjuk rasa, dan menyerukan penyelidikan kejadian itu secara cepat, transparan dan lengkap.
“Kami memperbarui seruan kami untuk pemerintah Hong Kong agar menahan diri, dan bagi pengunjuk rasa untuk terus mengekspresikan pandangan mereka secara damai,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki kepada wartawan, Rabu (15/10) waktu setempat.
Para petugas berpakaian preman dituduh melakukan kesalahan telah menyingkirkan mereka dari pos-pos mereka setelah serangan itu, yang terjadi Rabu pagi ketika polisi membuang barikade-barikade yang memblokir jalan dekat markas besar pemerintah kota Tiongkok itu.
Tanpa menyebut Tiongkok, Psaki memuji Hongkong memiliki tradisi menghormati aturan hukum yang mapan dan diakui secara internasional atas kebebasan fundamental mereka”, serta mengatakan bahwa itu sukses untuk itu penting sebagai pusat keuangan global.
Massa – berjumlah sekitar puluhan ribu – telah memblokir jalan utama di tiga kabupaten kota semi-otonom Tiongkok itu sejak 28 September, memprotes apa yang mereka sebut “demokrasi palsu” yang ditawarkan oleh Beijing.
Mereka marah atas desakan Tiongkok bahwa calon dokter hewan diposisikan sebagai calon pemimpin Hong Kong berikutnya dalam pemilu tahun 2017.
Artikel ini ditulis oleh: