Malang, Aktual.co — Wali Kota Malang, Moch Anton, mendapat hadiah bom dari warga Kelurahan Penanggungan atas kebijakannya soal jalur satu arah di kawasan Universitas Brawijaya, Malang.
Replika bom bertuliskan “Demi 2 arah aku rela mati,” ini ditujukan kepada Anton, saat warga melakukan aksi demo lanjutan, Kamis (16/10) di sepanjang jalan Mayjen Panjaitan.
Warga juga menutup akses sepanjang jalan tersebut, sehingga membuat pihak Kepolisian harus melakukan rekayasa lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan.
“Bom ini adalah simbol kemarahan rakyat terhadap Wali Kota Malang,” kata Juru bicara warga, Ferri Alkaffi dilokasi demo.
Menurutnya, kebijakan satu arah berlandaskan Perwal No 35 Tahun 2013 ini, diberlakukan tanpa adanya kajian lalu lintas dan juga sosial ekonomi warga. Akibatnya, selama setahun diberlakukan, banyak terjadi kecelakaan di kawasan itu.
“Kami minta jalur dua arah dikembalikan penuh 24 jam seperti semula,” tuturnya.
Sementara itu Siti Murtilah, warga Kelurahan Penanggungan, juga mengeluhkan kesulitan akses jalan sejak diberlakukannya jalur satu arah ini.
“Nyebrang jalan jadi sulit, anak-anak sering terlambat sekolah,” imbuhnya.
Artikel ini ditulis oleh: