Jakarta, Aktual.co —   Para politikus mengatakan bahwa uang bukan menjadi alasan mereka untuk menjadi seorang politikus, melainkan untuk menyampaikan aspirasi rakyat. Hal yang berbeda disampaikan oleh dosen dari Prasetya Mulya, Lukas Setia Atmaja.

Lukas mengatakan bahwa uang dan politik adalah hal yang tidak bisa dipisahkan. Keadaan politik sangat mempengaruhi uang, contohnya nilai rupiah dan pasar saham.

Nilai rupiah yang beberapa belakangan terakhir melemah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga disebabkan karena menguatnya nilai dollar Amerika, alasan lainnya karena sentimen politik dalam dan luar negeri.

“Uang dan politik itu tidak bisa dipisahkan. Pada beberapa prospektif sektor di Indonesia ini sangat dipengaruhi oleh keadaan politik baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” ujarnya di Jakarta, Rabu (15/10).

Diketahui bahwa prospektif sektor di Indonesia pada tahun 2014 ini yang terbesar yaitu sektor properti, senilai 29.68 persen, finansial diurutan kedua senilai 25.41 persen, dan yang terkecil adalah sektor agriculture senilai 12.77 persen serta mining (pertambangan) senilai 8.07 persen.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka