Jakarta, Aktual.co —Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jakarta menantang Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terkait proyek pembangunan Jakarta Giant Sea Wall (JGSW) di l pesisir Jakarta.
“Kalau Pemprov bersedia diskusi, kami menantang Ahok agar berani memperuntukkan reklamasi untuk ruang terbuka hijau,” kata Direktur Eksekutif WALHI Jakarta Puput TD Putra di Jakarta, Rabu (15/10).
Hasil reklamasi, katanya, seharusnya juga harus diperuntukkan bagi nelayan dan masyarakat yang terkena pengaruh dan dampak reklamasi.
“Selama ini tidak ada arah ke sana. Reklamasi dilakukan hanya untuk kalangan elit saja,” kata Puput.
Pemerintah dan pihak terkait sepakat untuk memulai pembangunan bendungan raksasa atau proyek Jakarta Giant Sea Wall (JGSW) tahap pertama sepanjang 33 kilometer yang diharapkan selesai dalam tiga tahun, yaitu pada 2017.
Rencanannya dari keseluruhan proyek sepanjang 33 kilometer tersebut, delapan kilometer akan dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum, bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sedangkan sisanya dibangun oleh swasta.
Sebelumnya, Walhi Jakarta menolak proyek pembangunan JGSW karena dampak negatif lingkungan dan sosial yang mungkin terjadi, seperti kerusakan ekosistem dan masalah pekerjaan nelayan.
Puput mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan kajian dan diskusi khusus yang bertujuan memunculkan rekomendasi dan solusi terkait pembangunan JGSW untuk selanjutnya menjadi bahan aduan yang dapat diajukan ke Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).
Selain melakukan kajian, Walhi juga akan membuat riset mengenai persepsi publik terhadap pembangunan JGSW.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid