Jakarta, Aktual.co — Bekas Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bapeppti) Syahrul Raja Sempurnajaya, membantah telah melakukan perjalanan ke luar negeri dengan menggunakan fee transaksi dari PT Bursa Berjangka Jakarta dan PT Kliring Berjangka Indonesia.
“Tidak, saya pada waktu itu harus membantalkan karena jaga kandang di Jakarta, atas permintaan menteri tak ada satu pun yang pergi keluar negeri,” kata Syahrul ketika memberikan keterangan sabagai terdakwa di sidang lanjutan kasus Bapeppeti di Pengdilan Tipikor Jakarta, Rabu (15/10).
Untuk memastikan lagi, lantas Jaksa Elly Kusumastuti pun menanyakan siapa saja yang pergi keluar negeri tersebut. “Pak Alfon Samosir dan Stafnya,” jawab Syahrul.
Syahrul pun membantah terkait fee yang diperikan dari dua perusahaan tersebut. Dia berdalih, uang tersebut tidak pernah ada. “Tidak ada.”
Sebelumnya bekas Direktur Keuangan PT Bursa Berjangka Roy Sembel menyebut duit fee yang disetor ke Kepal Bapeppti Syahrul Raja Sampurna digunakan untuk perjalanan ke luar negeri. Selain itu juga untuk hiburan bersama istri keduanya Herlina Triana Diehl.
Roy Sembel membenarkan keterangannya pada berita acara pemeriksaan (BAP) nomor 35 yang dibacakan jaksa KPK Sigit Wasesa. “Penyisihan atas fee transaski tersebut ditampung di asosiasi dan penggunaannya diatur oleh asosiasi. Yang saya tahu di antaranya dibuat untuk jalan-jalan ke luar negeri dan acara entertain seperti karaoke Syahrul Raja Sempurnaya bersama istrinya,” kata jaksa Sigit membacakan BAP Roy Sembel pada persidangan.
Tapi Roy mengaku tidak ikut berpergian ke luar negeri. “Saya nggak ikut pak. Saya jaga kandang,” sebutnya.
Dalam dakwaan pertama, Syahrul Raja diduga melakukan pemerasan terhadap I Gede Raka Tantra Asosiasi Pialang Berjangka Indonesia (APBI) dan Fredericus Wisnusubroto Ikatan Perusahaan Pedagang Berjangka Indonesia (IP2BI).
Dua orang itu diminta Syahrul menyisihkan fee transaksi dari keseluruhan transaksi PT Bursa Berjangka Jakarta dan PT Kliring Berjangka Indonesia untuk kepentingan operasional Syahrul yang total duitnya Rp 1,675 miliar.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu
Nebby