Jakarta, Aktual.com — Dinas Kebudayaan Kota Denpasar memberi kesempatan kepada siswa-siswi untuk mengisi liburan sekolah dengan berbagai kegiatan kreatif, di antaranya melalui seni dan budaya.
Made Nuada seorang pelatih tabuh gamelan dari Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Rabu mengatakan kegiatan untuk mengisi hari libur sekolah tersebut adalah gagasan dari Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan Wawali IGN Jaya Negara.
Ia mengatakan wali kota memiliki gagasan kreatif dalam memberdayakan sumber daya manusia sejak dini, terbukti anak-anak sekolah yang saat ini libur panjang diberikan keterampilan sesuai dengan bakat dan minatnya.
Dengan diberikan pelatihan secara gratis tampak anak-anak dan orang tua siswa sangat antusias. Hal ini dilihat dari jumlah pendaftaran untuk berbagai kegiatan seni mencapai ribuan peserta.
“Kita lihat untuk pelatihan tabuh saja jumlah peserta sebanyak 14 barung (kelompok). Setiap barung terdiri dari 28 siswa,” ujarnya.
Bahkan dari 14 barung terdapat satu barung penabuhnya semuanya anak-anak perempuan. Melalui pelatihan ini selain mencari bibit penabuh yang akan diseleksi untuk tampil di lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung pada bulan Juli mendatang juga untuk menanamkan seni budaya di kalangan generasi penerus.
“Untuk kelanjutanya minimal mereka bisa melakukannya di banjar masing-masing karena sudah mengetahui bagaimana tata cara menabuh yang benar,” katanya.
Ketut Sarda, orang tua siswa mengatakan ide kreatif ini sangat baik dalam upaya mengurangi anak-anak sekolah menghadapi libur panjang. Dengan mereka berlatih tabuh dan kesenian lainnya mereka mampu mengisi waktu luangnya ke arah positif.
“Kegiatan berbagai pelatihan yang diberikan Pemkot Denpasar untuk mengisi hari libur sangat positif. Ini menandakan pemkot sangat peka terhadap perkembangan zaman dan pengaruh negatif yang selalu mengintai anak-anak yang nantinya menjadi tunas bangsa,” ucapnya.
Ia mengatakan bila tidak ada kegiatan pelatihan semacam ini mungkin saja anak-anak lebih senang berkumpul di jalan-jalan, bahkan ada melakukan trak-trakan motor.
Sarda mengatakan dengan adanya pelatihan mengisi hari libur yang dilaksanakan setiap hari, selain sebagai ajang pelestarian budaya juga ke depannya Kota Denpasar sangat mudah untuk mencari bibit seni. Terlebih lagi kegiatan mengisi hari libur diberikan secara gratis. Tentunya antusias anak-anak dan orang tua murid sangat tinggi terhadap berbagai kegiatan ini.
Artikel ini ditulis oleh: