Jakarta, Aktual.com —  Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) memastikan pasokan ikan di beberapa kota besar menjelang puasa dan lebaran tahun ini aman. Pasokan ikan di kota-kota besar yang bukan produsen utama ikan, seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya juga aman terkendali.

Direktur Jenderal P2HP, Saut P. Hutagalung mengatakan pasokan ikan tahun ini dinyatakan aman karena tidak terdapat faktor yang dapat diperkirakan mengganggu produksi, seperti gelombang besar atau banjir maupun serangan penyakit.

“Pengalaman tahun-tahun sebelumnya, pasokan ikan menjelang lebaran agak menurun khususnya untuk ikan laut, lebih disebabkan banyak nelayan tidak melaut,” ujar Saut dalam keterangan resminya, Kamis (18/6).

Namun demikian, tambahnya, keadaan tersebut sudah diantisipasi oleh para supplier dan ritel modern, dengan cara melakukan stok ikan seminggu sampai sebulan sebelum lebaran. Di beberapa daerah, menurunnya pasokan ikan laut diantisipasi dengan substitusi pasokan dari ikan budidaya.

Dalam kondisi normal, kebutuhan ikan nasional per hari diperkirakan sebesar 26.000 ton. Selama puasa, kebutuhan ikan per hari diperkirakan meningkat menjadi sebesar 31.000 ton per hari atau meningkat sekitar 20 persen.

“Selama puasa hingga H+7 lebaran, total kebutuhan ikan nasional diperkirakan sebesar 1,18 juta ton. Sementara itu, ketersediaan ikan nasional selama puasa hingga H+7 diprediksi sebesar1,25 juta ton,” ungkapnya.

Untuk memenuhi kebutuhan ikan selama bulan puasa sampai dengan H+7 tersebut, contohnya di Muara Baru sudah ada stok di cold storage mencapai 10.000 ton yang tersimpan di 50 unit. Jenis ikan umumnya yaitu ikan layang, tongkol, dan cakalang. Sedangkan kondisi stok ikan di Muara Angke saat ini terisi 600 ton ikan yang berasal dari 20 cold storage.

“Stok menjelang puasa dan lebaran pada umumnya aman dan harga masih cukup stabil”, tegasnya.

Sedangkan untuk wilayah Jakarta, lanjut Dirjen P2HP, dalam kondisi normal perkiraan kebutuhan ikan per hari mencapai 650 ton dan selama puasa peningkatan relatif kecil, diperkirakan meningkat menjadi 683 ton per hari. Oleh karena itu, selama puasa hingga H+7 lebaran, diperkirakan total kebutuhan ikan di Jakarta sebesar 25.270 ton.

Untuk memenuhi kebutuhan ikan di Jakarta ini, pasokan utama berasal dari Muara Angke dan Muara Baru yang dibawa dari berbagai pelabuhan perikanan di luar Jakarta dan Sumatera. Pasokan dari Muara Baru sebesar 348 ton/hari dan dari Muara Angke sebesar 100 – 200 ton/hari.

“Sisanya dipenuhi dari ikan air tawar yang berasal dari daerah lain terutama dari Waduk Cirata, Waduk Jatiluhur dan Waduk Saguling dan kolam2 budidaya di Jawa Tengah,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka