Jakarta, Aktual.com – Laju nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan akhir pekan pagi ini bergerak melemah. Mata uang Garuda dibuka di level Rp13.317 per dolar AS, atau melemah 0,08% dibanding pada posisi di penutupan perdagangan Kamis (18/6) kemarin yang berada di level Rp13.300 per dolar AS.

Dari pantauan Aktual, mata uang Asia tenggara mayoritas melemah di tengah penurunan indeks dolar AS yang berlanjut. Dalam hal ini, pasar uang jugaturut menantikan putusan bank sentral Jepang (BoJ) yang menggelar rapat hari ini, Jumat (19/6).

Terpantau hanya dolar Singapura yang mampu menguat 0,11%, sementara mata uang lainnya melemah. Yaitu peso Filipina (-0,11%), ringgit Malaysia (-0,06%), baht Thailand (-0,08%), dan rupiah melemah 0,13% ke Rp13.317.

Sementara itu, Samuel Sekuritas Indonesia dalam risetnya mengemukakan bahwa kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini ditopang oleh pelemahan dolar.

“Pelemahan dolar diperkirakan bertahan di pasar Asia hari ini,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta , dalam risetnya yang diterima hari ini, Jumat (19/6).

Keputusan the Fed untuk tidak menaikkan suku bunga, kata dia, dikonfirmasi inflasi Amerika Serikat yang masih rendah di bulan Mei. “Sehingga menjadi alasan untuk dollar index mempertahankan sentimen pelemahannya hingga dini hari,” kata Rangga.

Sementara itu, lanjut dia, euro berhasil menguat akibat dolar yang lemah. Meskipun hingga detik ini Yunani belum juga berhasil meyakinkan para kreditornya untuk menggelontorkan pinjaman lanjutan.

Saat ini yield obligasi Yunani 10 tahun, tambahnya, masih bertahan di atas 12%.

Artikel ini ditulis oleh: