Jakarta, Aktual.com – Pada hari ini, Pemerintah melalui Kementerian ESDM akan mengumumkan soal penetapan komposisi pemegang saham Blok Mahakam yang berada di Kalimantan Timur.
Blok yang saat ini masih dikelola Total Indonesie itu akan berakhir masa kontraknya pada 2017 mendatang dan Pemerintah berencana untuk mengambil alih pengelolaannya melalui PT Pertamina (Persero).
Menanggapi hal itu, Direktur Indonesia Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara menyatakan, apa dan bagaimana pun keputusan pengelolaan di blok Mahakam, itu adalah tanggung jawab Presiden Joko Widodo.
Menurutnya, sebagai Presiden untuk sekitar 250 juta orang, Joko Widodo tidak boleh lepas tangan atau mengatakan tidak tahu tentang masalah blok Mahakam, karena ini adalah masalah besar dan strategis nasional.
“Blok Mahakam sangat penting bagi BUMN kita, Pertamina, guna meningkatkan ketahanan energi nasional, sehingga dukungan bagi Pertamina justru harus datang dan menjadi inisiatif Presiden Joko! Bukan sebaliknya,” ujar Marwan di Jakarta, Jumat (19/6).
Kordinator Petisi Mahakam untuk Rakyat ini juga menegaskan bahwa rakyat Indonesia tidak butuh sikap pemimpin yang hanya mengutamakan citra dengan masuk gorong-gorong dan membajak sawah, namun abai dan alpa atas kondisi migas nasional yang 80 persen dikuasai asing.
“Sekaranglah saatnya bagi Jokowi untuk membuktikan bahwa visi dan progran TriSakti dan Nawa Cita bukan sekedar slogan kampanye dan omong kosong yg tak punya arti apa-apa,” tegasnya.
Marwan melanjutkan, jika keputusan terkait nasib kelola Blok Mahakam tidak memihak BUMN milik rakyat tetapi justru lebih memihak asing, maka pihaknya sebagai kordinator Petisi Mahakam untuk Rakyat meminta kepada seluruh petitor petisi, serikat-serikat pekerja BUMN dan gerakan mahasiswa untuk segera menyatakan Sikap Penolakan kepada Presiden Jokowi.
“Selanjutnya IRESS meminta agar seluruh petitor, mahasiswa dan rakyat Indonesia untuk melakukan gerakan advokasi secara sistemik dan berkelanjutan sampai tuntutan rakyat atas dominasi mutlak BUMN atas Blok Mahakam dipenuhi,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh: