Jakarta, Aktual.com — PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto, Jawa Tengah, mengatakan telah terjadi tindakan sabotase terhadap perjalanan KA di lintas selatan pada Sabtu (20) pagi.
“Tindakan sabotase itu terjadi di Km 395+1-2 petak jalan antara Stasiun Sikampuh dan Stasiun Maos, masuk wilayah Dusun Rawaeng, Desa Doplang, Kecamatan Adipala, Cilacap,” kata Manajer Komunikasi Perusahaan PT KAI Daop 5 Purwokerto Surono di Purwokerto.
Menurut dia, tindakan sabotase itu pertama kali diketahui oleh salah seorang Juru Pemeriksa Jalur Adi Wahyu Pamungkas 32 tahun, yang sedang bertugas memeriksa jalur rel antara Stasiun Sikampuh dan Stasiun Maos.
Adi yang bertugas memeriksa rel dengan berjalan kaki itu berangkat dari Stasiun Sikampuh pada pukul 08.06 WIB. Sekitar pukul 08.20 WIB, Adi tiba di jembatan nomor BH 1556 dan di tempat itu, dia menemukan sebongkah batu besar berukuran 45×30 centimeter yang dipasang orang untuk mengganjal rel di atas jembatan KA itu.
Batu tersebut dipasang pada celah antara rel KA dan rel pengaman yang ada di jembatan. Padahal, pada pukul 09.30 WIB, dari arah Maos akan melintas KA angkutan semen Holcim tujuan Stasiun Lempuyangan dan sekitar 30 menit kemudian akan ada KA Lodaya jurusan Solo-Bandung yang datang dari arah timur.
Oleh karena itu, Adi segera melaporkan kejadian itu kepada Petugas Pemimpin Perjalanan KA Stasiun Sikampuh Arif Susilo dengan menggunakan telepon seluler, yang diteruskan ke Unit Pengamanan Daop 5 Purwokerto.
Surono mengatakan bahwa petugas Unit Pengamanan Daop 5 Purwokerto pun segera mendatangi lokasi untuk melakukan pengamanan sehingga batu itu tidak sampai terlindas karena jika dilindas KA, dapat menimbulkan kecelakaan fatal.
“Kami yakin pelakunya adalah orang dewasa, karena melihat batunya cukup besar dan berat, juga dipasang di tengah jembatan. Ini jelas sabotase,” katanya.
Menurut dia, aksi pengganjalan batu pada rel KA tersebut diperkirakan dilakukan pelakunya antara pukul 07.45-08.10 WIB karena sebelumnya, yakni pada pukul 07.35 WIB jalur itu dilewati KA barang tanpa muatan yang datang dari arah timur dan tidak ada laporan dari masinis.
Selain itu, kata dia, pada batu tersebut juga tidak ditemukan adanya tanda-tanda bekas terlindas roda KA. “Kemungkinan pengganjalan dilakukan setelah melintasnya KA barang nomor 2751 dari arah timur,” katanya.
Terkait hal itu, dia mengatakan bahwa pihaknya segera melaporkan upaya sabotase tersebut ke Kepolisian Sektor Adipala berikut barang bukti batu seberat 40 kilogram guna pengusutan dan penanganan lebih lanjut.
Dia mengharapkan kasus pengganjalan rel kereta itu ditangani serius oleh kepolisian. “Kami menganggap serius kejadian ini, karena sangat mengancam keselamatan perjalanan kereta api dan penumpang,” katanya.
Menurut dia, batu sebesar itu dapat menyebabkan roda KA loncat dari relnya dan anjlok. “Apalagi lokasi pengganjalan batu tersebut berada di tengah jembatan, sehingga jika sampai terlindas KA yang sedang melintas dengan kecepatan tinggi dapat menyebabkan kecelakaan. Bahkan, KA bisa terguling di jembatan,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu