Jakarta, Aktual.com — Terkait dengan target penawaran umum perdana saham (IPO) pada tahun 2015 yang masih minim, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida mengatakan bahwa belum ada revisi target IPO dari pihak BEI. Pada tahun ini BEI menargetkan sebanyak 32 perusahaan melakukan IPO.

“Belum ada revisi. Kita akan lihat bersama-sama sehingga kebijakan-kebijakan yang diambil akan menjadi lebih baik dan apa yang kita targetkan tercapai,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida di Jakarta, Senin (22/6).

Ia mengemukakan bahwa dalam daftar “pipeline” di OJK, ada sekitar delapan hingga sembilan perusahaan yang akan melakukan pelepasan sebagian sahamnya ke publik melalui mekanisme IPO diantaranya, PT Garuda Metalindo Tbk, PT Binakarya Jaya Abadi Tbk, PT Anabatic Technologies Tbk, dan PT Bank Harda Internasional Tbk.

Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen mengatakan bahwa kondisi ekonomi Indonesia yang melambat menjadi salah satu faktor minimnya perusahaan melakukan IPO, namun BEI tetap optimistis target akan tercapai.

“Berapa pun pencapaian jumlah IPO kami terima. Namun tetap ada harapan bagus pada kuartal III dan IV nanti,” katanya.

Analis PT Pefindo Riset Konsultasi Guntur Tri Hariyanto mengatakan bahwa kondisi pasar modal yang berada dalam fase volatilitas tinggi membuat arah pasar cenderung sulit diprediksi ke depannya, situasi itu dapat memicu risiko penurunan target dana IPO perusahaan.

“Dari emiten-emiten yang sudah IPO pada tahun ini, mereka cenderung mengalami penurunan target dana yang diperoleh, sehingga aktivitas tersebut menjadi kurang menguntungkan bagi perusahaan,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka