Jakarta, Aktual.com —  Direktur Pelayanan Publik ‎Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Wahyu Suparyono mengatakan bahwa pihaknya berharap, dengan dibukanya keran impor daging potongan sekunder (secondary cut) sebanyak 1.000 ton, mampu menekan harga daging di pasaran selama Puasa dan Lebaran.

Menurutnya, meski lisensi impor telah diterbitkan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada 11 Juni 2015 lalu namun hal itu belum juga direalisasikan.

“Belum turun (impor daging). Baru kita bagi-bagi, PPI berapa, Berdikari berapa, dan RNI berapa,” kata Wahyu di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (23/6).

Wahyu menjelaskan, alokasi 1.000 ton daging impor itu rencananya pun tidak akan digarap sendiri oleh Bulog. Namun akan menggandeng beberapa BUMN lain, seperti PT Berdikari (Persero), PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero). Daging impor ukuran secondary cut tersebut rencananya akan diimpor dari Australia guna memenuhi kebutuhan Puasa dan Lebaran.

“Iya untuk kebutuhan puasa dan lebaran. (impor) dari Australia,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka