Jakarta, Aktual.co — Sebanyak 19 lembaga akan menggelar deklarasi kawal terumbu karang Republik Indonesia. Deklarasi tersebut rencananya akan digelar di kawasan Ancol Jakarta, Sabtu (25/4).

Dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh Indonesia Coralreefs Action Network (I-CAN) dihadiri oleh Dirjen KP3K Dr. Sudirman Saad , Mayor Jendral Marinir Buyung Lalana, Ketua KNTI Dr. Riza Damanik, Pakar terumbu karang yang juga dekan fakultas ilmu kelautan dan perikanan unhas Prof. Jamaluddin Jompa, selain itu dihadiri juga oleh para pendiri I-CAN seperti M. Zulficar Muchtar, Amirudddin, Moh Abdi, dewan nasional, pokja, beberapa koordinator provinsi dan perwakilan lembaga yg telah berkomitmen untuk mengawal terumbu karang.

“Kegiatan ini merupakan inisiasi dari berbagai lembaga yang telah bergabung untuk melakukan pengawalan terumbu karang, terdapat 19 lembaga yang telah menyatakan kesiapan untuk mendukung dan mengawal pengelolaan terumbu karang dengan semangat merah putih,” ujar M Nasir selaku Koordinator I-CAN Provinsi DKI Jakarta, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Aktual.co, Minggu (26/4)

Dalam penyampaian laporannya terdapat 19 lembaga yang telah berkomitmen untuk mengawal pengelolaan terumbu karang di Indonesia, yaitu Destructive Fishing Watch (DFW),  ITSDA, Yayasan Konservasi Laut Indonesia, Gerakan Pemuda Maritim Indonesia, Lembaga Maritim Nusantara, YBLI, Media Qita Foundation, Uksa Diving Club, Kandora Dive Centre, Tomori Dive Club, Raflesia Diving Club, Jogja Sentra Selam, KAI Dive Community,  Nusa Karimun Divers, MSDC Unhas, MSDC Unri, YAPEKA, Rumah Divers, dan Divers Corner Makassar.

Selain lembaga tersebut sedikitnya terdapat ratusan individu yang berasal dari berbagai profesi yang juga siap mengawal terumbu karang di Indonesia.

Pemaparan Inisiatif dan Program Kawal Terumbu Karang Indonesia disampaikan oleh M. Zulfikar Muchtar yang juga selaku Direktur Eksekutif Nasional dimana dalam paparannya mengulas fundamental pentingnya untuk mengelola terumbu karang Indonesia. Dijelaskan bahwa mengapa I-CAN? Karena kita sepatutnya mampu mengelola dengan baik terumbu karang yang kita miliki. Kita bisa, Indonesia Bisa, tambahnya.

Selain itu Zulficar juga menyampaikan bahwa terdapat 7 program utama yang akan menjadi fokus dalam mengawal terumbu karang di Indonesia yaitu (1) Program I-CAN DIVE 10.000; (2) Program I-CAN SHARE 1.000  Kelas; (3) I-CAN MOVIE 100; (4) I-CAN MAP CR Indonesia; (5) KLINIK Monitoring TK; (6) Kawan I-CAN; (7) Website I-CAN.

Kehadiran Sudirman Saad dalam acara tersebut menyampaikan pandangan dan tanggapan tentang kegiatan ini. “Gerakan seperti ini perlu kita dukung bersama karena bergerak di grassroot atau dasar,” ujarnya.

Selaku dirjen kp3k Sudirman Saad menyampaikan bahwa saat ini data tentang kondisi terumbu karang kita belum seragam sehingga inisiatif seperti ini penting untuk kita dukung bersama. Mayor Jendral Marinir Buyung Lalana menyampaikan dukungannya bahwa marinir TNI Angkatan Laut siap berdiri bersama I-CAN untuk menjaga dan mengawal pengelolaan terumbu karang di Indonesia.

Prof. Jamaluddin Jompa yang turut hadir menyempatkan untuk memberikan pandangan terhadap inisiatif tersebut, Jompa menceritakan pengalamannya seringkali mendengar letusan dalam setiap penyelaman yang dilakukan. Ditambahkan pula bahwa jika kekuatan seperti Angkatan Laut, KKP dan lembaga lainnya turut mendukung inisiatif ini maka tidak pelaku yang tidak bertangung jawab di laut bisa berkurang.

Riza Damanik sebagai Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia juga menyatakan dukungan terhadap inisiatif ini. Dan menyampaikan bahwa mengawal terumbu karang bukan berarti mengawal entitas kebangsaan, tetapi mengawal untuk masa depan.

Adapun Isi dari Deklarasi Kawal Terumbu Karang Republik Indonesia yaitu:
1. Mengkaji dan memahami dengan baik posisi strategis dan kondisi tata kelola Terumbu Karang Republik Indonesia yang kini semakin terancam, belum berdaulat, masih dikelola secara partisan, belum melibatkan segenap kapasitas dan kemampuan sendiri, belum menjadi prioritas utama bangsa, dan belum memberikan manfaat optimal bagi masyarakat, terlihat jelas masa depan Ekosistem terumbu Karang Indonesia makin memburuk.

2. Segenap warga Indonesia, para pemerhati, praktisi, akademisi, media, nelayan, usahawan, para penyelam, aktifis, aparat keamanan tidak boleh lagi berpangku tangan atau memiilih diam, membiarkan harta karun terbesar Indonesia, jantung keanekaragaman hayati dunia, terhempas punah akibat dikelola tidak semestinya.

3. Kalau disinergikan, potensi dan kapasitas sumberdaya manusia yang dimiliki putra-putri IIndonesia, akan lebih dari cukup untuk bisa mengawal Terumbu Karang Indonesia dengan baik. Tidak perlu bergantung dengan model dan pendekatan asing yang belum tentu sejalan dengan karakter, kondisi masyarakat, dan harapan bangsa.

4. Telah tiba saatnya untuk saling bergandeng tangan, mengajak semua pihak untuk bergerak bersama, merawat, mengelola dan mengawal terumbu karang Indonesia dengan semangat merah putih. Mendonasikan segala kecakapan dan keilmuan untuk mengelola terumbu karang. Dengan semangat berdaulat. Dengan semangat merah putih. Dan menggunakan model dan pendekatan terbaik yang dimiliki bangsa.

Untuk itu, sebagai rangkaian dari peringatan hari Bumi, pada hari ini tanggal 25 April 2015, dalam rangkaian peringatan Hari Bumi, kami dari Indonesia Coralreefs Action Network (I-CAN), aliansi individu dan institusi yang peduli Tata Kelola sumberdaya Kelautan Indonesia, mendeklarasikan keinginan dan komitmen bersama untuk mendesak, mendorong dan mengawal Tata Kelola Terumbu Karang Republik Indonesia, lebih baik, berdaulat, gotong-royong, secara berkelanjutan.

Artikel ini ditulis oleh: