Jakarta, Aktual.com – Pemprov DKI sudah siapkan jurus untuk menjaga tingkat fluktuasi inflasi di Bulan Ramadhan tidak terlalu tinggi. Yakni dengan gelontorkan pasokan produk pangan di pasaran.
Diakui Kepala Biro Perekonomian Pemprov DKI Adi Ariantara, menggelontorkan pasokan pangan di pasaran memang merupakan cara termudah tekan inflasi.
Untuk keperluan itu, kata Adi, tiga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI yang berperan di bidang pangan dioptimalkan perannya. Yakni PT Food station Tjipinang untuk beras, PD Pasar Jaya untuk properti sayur mayur dan sebagainya, lalu PT Dharma Jaya untuk daging.
“Mereka bertugas menyiapkan produk pangan. Jadi kalau pasar sepi mereka banjiri produk pangan untuk bisa dipilih. Beras juga tahun ini kita paksakan untuk stok,” ujar dia, kepada Aktual.com, di Jakarta, Senin (22/6).
Dari data yang diterima Aktual.com, ada 14 komoditas pangan penyumbang inflasi di Jakarta. Yakni: Daging ayam ras, bawang putih, beras, bawang merah, telur ayas ras, minyak goreng, jeruk, tomat sayur, gula pasir, daging sapi, cabe merah, tomat buah, cabe rawit dan cabe hijau.
Di bulan Mei lalu, inflasi di DKI tercatat 0,34 persen. Dengan laju inflasi dari Januari -Mei 2015 sebesar 0,63 persen dan laju pertumbuhan tahun ke tahun (yoy) 7,66 persen.
Artikel ini ditulis oleh: