Jakarta, Aktual.com — Rilis turunnya durable goods order dan market manufacturing PMI serta tetapnya redbook AS meski tidak terlalu direspon negatif di bursa saham AS namun, cukup direspon negative di pasar valas dimana laju USD cenderung mengalami pelemahan.
“Pelemahan tersebut memberikan ruang bagi Rupiah untuk dapat melanjutkan penguatannya,” ujar analis pasar modal, NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) Reza Priyambada di Jakarta, Kamis (25/6).
Menurutnya, meskipun laju Euro mulai memperlihatkan pembalikan turun seiring kemungkinan IMF menolak proposal yang diajukan. Namun, tidak menghalangi Rupiah untuk bertahan di zona hijaunya.
Dengan masih positifnya sentimen di pasar, diharapkan masih dapat memberikan peluang kenaikan pada Rupiah. Namun, tetap cermati setiap sentimen yang dirilis.
“Laju Rupiah diprediksi berada di atas level resisten Rp13.310. Meski terjadi penguatan dan tentunya berharap penguatan tersebut dapat berlanjut. Namun, melihat dari volume transaksi valas Rupiah yang cenderung berkurang dan kemungkinan reaksi pasar akan pemberitaan ditolaknya proposal Yunani maka dapat membuat laju Rupiah berbalik turun,” jelasnya.
Dirinya menyarankan pasar tetap mencermati setiap sentimen yang dirilis. Sedangkan kurs tengah Bank Indonesia diprediksi berada di Kisaran Rp13.300-13.270.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka