Jakarta, Aktual.com — Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah 33,47 poin menyusul pelaku pasar asing yang mengambil posisi lepas saham.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) BEI ditutup melemah 33,47 poin atau 0,68 persen menjadi 4.920,04, sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 8,58 poin (1,01 persen) menjadi 840,89.
“Pelaku pasar saham asing yang kembali melakukan aksi jual saham menjadi salah satu faktor IHSG BEI mengalami tekanan,” kata Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo di Jakarta, Kamis (25/6).
Dalam data perdagangan saham BEI pada hari Kamis, pelaku pasar saham asing membukukan jual bersih atau “foreign net sell” sebesar Rp150,303 miliar.
Kendati demikian, menurut dia, koreksi IHSG BEI pada hari Kamis cenderung tertahan menyusul beberapa saham perbankan yang mulai diakumulasi oleh sebagian investor.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menambahkan bahwa kebijakan pemerintah yang melonggarkan “loan to value” (LTV) untuk produk properti dan otomotif diharapkan dapat menggairahkan industri itu yang akhirnya berdampak pada industri lainnya.
“Pada akhirnya, pelonggaran LTV juga akan menggairahkan sektor perbankan, konsumer, dan lainnya sehingga dapat mendorong ekonomi semakin tumbuh,” kata dia.
Tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 214.237 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 3,18 miliar lembar saham senilai Rp4,36 triliun. Sebanyak 102 saham bergerak naik, dan 176 saham turun, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 96 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 259,22 poin (0,95 persen) ke level 27.145,75, indeks Nikkei turun 96,63 poin (0,46 persen) ke level 20.771,40, dan indeks Straits Times melemah 1,46 poin (0,04 persen) ke posisi 3.349,87.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka