Jakarta, Aktual.co — Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yambise meminta anggota Penggerak PKK untuk mesosialisasikan para perempuan di wilayah agar tidak tergiur mencari uang di luar negeri menjadi TKI.

“Perempuan Indonesia jangan dibiarkan pergi ke luar negeri menjadi TKI sebagai pembantu rumah tangga. Saya minta PKK bertugas mensosialisasikan, mengajak perempuan agar tidak tergiur dengan uang di luar negeri,” kata Menteri saat menghadiri bakti sosial peringatan Hari Kartini yang diselenggarakan Niciren Syusyu Indonesia (NIS) di Vihara Saddharma, Tamansari, Bogor, Sabtu (25/4).

Hukuman mati atas TKI di Arab Saudi yang terlambat diketahui, menurut Menteri, jelas mencerminkan kelemahan pengawasan pemerintah. Dan satu lagi satu tenaga kerja Indonesia juga akan menghadapi hukuman mati di Beijing, Tiongkok.

Menurut Menteri, setiap negara memiliki aturan masing-masing dalam menindak tenaga kerja yang melanggar aturan. Seperti di Beijing ada aturan kalau dalam dua tahun bekerja tidak pernah berbuat salah maka tenaga kerja tersebut bisa diampuni sehingga tidak akan dieksekusi.

“Ini menjadi persoalan serius yang dihadapi oleh negara. Oleh karena itu, kita berupaya agar pemberdayaan perempuan ditingkatkan sehingga mampu mandiri di negeri sendiri,” kata menteri.

Seperti halnya di Kecamatan Tamansari yang menjadi sentra produksi sepatu, sendal dan tas di wilayah Bogor, diharap dapat memperkerjakan tenaga perempuan agar memiliki penghasilan layak guna mencukupi kehidupannya.

Dikatakan menteri, isu permasalahan perempuan tidak hanya TKI, tetapi juga trafficking yang banyak terjadi di wilayah Jawa Barat dan provinsi padat penduduk lainnya seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, NTT dan NTB.

Terutama di Jawa Barat, lanjut menteri, praktek menikah usia dini menimbulkan pula masalah  trafficking dengan modus ilegal memperkerjakan wanita ke luar negeri sebagai TKI. Akibat kurang pendidikan, menikah usia dini dan pemahaman yang rendah, maka terjadi banyak kasus perceraian.

“Biasanya wanita-wanita korban perceraian ini menjadi korban trafficking, dijual ada juga yang dipekerjakan sebagai TKW secara ilegal,” katanya.

Upaya merusak generasi muda Indonesia menjadi ancaman serius lewat kejahatan seksual yang saat ini diramaikan oleh beredarnya modus baru yang dilakukan oleh turis-turis mancanegara yang mendatangi kampung-kampung miskin di wilayah Indonesia.

Menteri meminta camat mengawasi daerahnya dengan melibatkan PKK untuk memberi pendampingan kepada kaum perempuan. Dengan koordinasi kuat, Menteri optimis upaya meningkatkan kualitas hidup perempuan dan perlindungan anak dapat terwujud.

“Saya juga sedang menyiapkan kerangka acuan dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di daerah, dengan melibatkan perguruan tinggi melalui program pendapingan satu mahasiswa satu keluarga,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: