Jakarta, Aktual.com – Gunawan Marsianto berhasil menemukan teknologi yang mampu menghemat energi listrik secara signifikan sehingga ke depannya apabila dikembangkan akan menjadi revolusi energi listrik di Indonesia bahkan di dunia.

“Berangkat dari keprihatinan terhadap semakin menipisnya energi yang tidak terbarukan untuk kebutuhan pembangkit listrik, mendorong saya menciptakan teknologi yang mampu menghemat energi dalam skala rumah secara signifikan,” kata Gunawan, di Jakarta, Jumat (26/6).

Gunawan, yang sebelumnya berkerja di salah satu produsen alat listrik, mengatakan, prinsip dari teknologi yang diciptakannya tersebut dengan memanfaatkan arus searah (DC/Direct Current) bersumber dari energi terbarukan.

Prinsipnya, sama dengan sistem listrik pada kendaraan yang menggunakan coil. Coil tersebut harus mampu mengubah listrik bersumber dari aki untuk menghasilkan dan mendistribusikan energi pada busi, kata Gunawan.

Hanya saja, untuk memasok kebutuhan listrik kepada peralatan rumah tangga, tidak bisa begitu saja dapat diaplikasikan, harus ada rekayasa frekuensi agar listrik tersebut aman untuk dipergunakan pada peralatan, ujar dia.

Lima di antara hasil inovasinya tersebut telah mendapat paten dari Ditjen Hak Kekayaan Intelektual, serta 10 lagi sedang dalam proses. Pengakuan atas produknya justru diperoleh terlebih dahulu dari organisasi HAKI dunia (World Intelectual Property Organization/ WIPO), jelas Gunawan.

“Ada lima yang sudah mendapat pengakuan WIPO. Itupun perjalanannya sangat panjang karena sebelumnya harus lolos uji dari ahli-ahli negara anggota,” kata Gunawan.

Ia, bersama sejumlah rekan, menyatakan “pulse energy” sebagai listrik DC bagi peralatan rumah tangga.

Prinsipnya sama dengan ‘powerbank’ yang digunakan untuk mengisi baterai ponsel. Hanya saja kami membuatnya dalam kapasitas lebih besar serta tetap dapat diisi ulang (recharge) menggunakan energi yang dapat diperbarui seperti teknologi sel surya, ujar dia.

Salah satu alat yang ditawarkan di antaranya Splitzer ditujukan untuk menghemat penggunaan alat rumah tangga berbasis elemen seperti setrika, pemanas, kompor listrik, sampai dengan 50 persen, jelas Gunawan.

Kemudian juga menggunakan UPS berkapasitas besar dengan sumber sel surya yang mampu memenuhi kebutuhan listrik skala rumah tangga yang diklaim mampu bertahan lebih dari lima tahun, meskipun dari hasil uji coba alat tersebut masih bertahan dalam kurun waktu lebih dari itu.

Gunawan, melalui bendera PT Terang Dunia Lestari sebagai pemegang paten, mengatakan, alat yang disebut sebagai Freeneg (free energi) sudah diperkenalkan kalangan industri pada Kamis (25/6) di Pluit Jakarta, agar dapat diproduksi masal di Indonesia.

Lebih jauh, Gunawan menjelaskan, keunggulan energi DC di antaranya, sumber energi tidak akan habis, bersifat konstan, dapat disimpan, lebih mobile, alat listrik lebih awet, radiasi rendah, limbah lebih ramah lingkungan, pemeliharaan lebih murah, serta output dapat diupgrade sesuai kebutuhan.

Memang di awal, biaya investasi lebih mahal, tetapi selanjutnya pengguna akan dapat menghemat dalam jumlah besar menjadi terobosoan di tengah-tengah krisis energi seperti sekarang ini, ujar Gunawan.

Anggapan energi DC tidak efisien karena menggunakan kabel-kabel yang besar-besar juga keliru, dengan teknologi dimungkinkan alat yang dipergunakan lebih kompak, papar dia.

Artikel ini ditulis oleh: