Jakarta, Aktual.com – Permintaan DPRD se-Indonesia untuk naik gaji dan tunjangan hingga 200 persen di APBD tahun 2016, menuai kecaman.

Salah satunya dilontarkan Direktur Centre for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi. Menurutnya tuntutan itu sarat kepentingan pribadi para anggota dewan.

“Para DPRD ini sepertinya berpikir biar bisa cepat jadi orang kaya. Cita-cita jadi caleg, lalu jadi anggota DPRD tapi bukan untuk membantu rakyat. Malahan ingin dapat gaji dan tunjangan yang setinggi-tingginya,” tuding Uchok, saat dihubungi Jumat (26/6).

Lanjut dia, anggota dewan seperti tidak pernah berpikir dan malu untuk minta kenaikan gaji sampai 200 persen. Padahal, kata Uchok, belum ada yang dewan kerjakan untuk rakyat. “Kerjanya hanya ribut doang, dan intrik antara fraksi, atau anggota DPRD sendiri,” ujar dia.

Sebelumnya, pengurus Asosiasi DPRD Kota seluruh Indonesia (Adeksi) menyampaikan permintaan agar dana perjalanan dinas mereka ditingkatkan. Hal itu disampaikan saat mereka menemui Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo hari Rabu (24/6) lalu.

Artikel ini ditulis oleh: