Jakarta, Aktual.com – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan pagi ini dibayangi sentimen negatif yang berasal dari krisis utang Yunani. Indeks bergerak di zona merah dan turun hingga 26 poin.

Pada perdagangan preopening, IHSG turun 26,772 poin (0,54%) ke level 4.896,233. Sedangkan Indeks LQ45 melemah 6,840 poin (0,81%) ke level 835,526.

Membuka perdagangan awal pekan, Senin (29/6/2015), IHSG tergelincir 38,303 poin (0,78%) ke level 4.884,702. Indeks LQ45 anjlok 9,215 poin (1,10%) ke level 833,108.

Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG jatuh 51,492 poin (1,05%) ke level 4.871.513. Sementara Indeks LQ45 terjun 11,626 poin (1,38%) ke level 830,740.

NH Korindo Securities Indonesia dalam risetnya mengemukakan meski terjadi penguatan, namun karena adanya technical rebound maka peguatan IHSG hanya sementara.

“Laju IHSG perlu adanya dukungan kuat, terutama dari sentimen yang ada dan rilis data-data ekonomi. Meski kami berharap akan adanya peluang kenaikan, namun awan negatif masih mewarnai laju IHSG sehingga tetap mewaspadai masih adanya potensi pelemahan,” ujar Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada.

Pada perdagangan Senin (29/6) IHSG diperkirakan berada pada rentang support 4.890-4.912 dan resisten 4.940-4.955.

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berfluktuatif masih terjadi pada perdagangan pekan lalu. Minimnya sentimen positif lebih disebabkan oleh pelemahan bursa saham AS dan Eropa.

“Meski sempat menguat di awal sesi dan menimbulkan harapan akan kembali menguatnya IHSG, namun pelaku pasar memanfaatkan penguatan tersebut untuk profit taking. Adanya sentimen positif dari akan dirilisnya peraturan kepemelikan asing pada properti hingga seumur hidup dan rencana akan kenaikan PTKP menjadi Rp36 juta tidak terlalu kuat membuat IHSG positif,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh: