Jakarta, Aktual.co — Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/4) malam menggelar acara bertajuk ‘Peranan Media Dalam Membentuk Wajah Islam Di Dunia Barat’.
Acara dibuka selepas sholat Isya oleh Imam Shamsi Ali. Dalam tausiahnya kali ini, ia menyampaikan peran media saat ini sangat besar menjadi sumber hidayah.
Sebagai contohnya, bukti nyata yang dikisahkan lewat tausiahnya Imam Shamsi Ali, ketika dirinya berada di New York Amerika Serikat. Imam Shamsi Ali mengatakan, tiga bulan lalu, saat dirinya membaca ayat suci Al Quran yang secara langsung ditayangkan oleh staisun televisi CNN Internasional. Ketika itu ada warga pribumi Amerika Serikat tak sengaja menangis saat mendengar lantunan Al Quran dibacakan oleh Imam Shamsi Ali.
“Kata orang Amerika itu, Saya ini kristen. Tapi, saya menangis begitu mendengar Anda membaca Al Quran. Mendengar Anda mengaji dan membaca Al Quran membuat saya tenang, ” cerita Imam Shamsi Ali.
Dari kejadian itu, warga pribumi Amerika tersebut. Kemudian, mencari dimana ada orang islam di Amerika. Saat dia bertanya ditunjukkanlah dia ke sebuah mesjid di Amerika. Dan mulai saat itulah dia sudah menjadi seorang mualaf dan menjadi seorang muslim. Setelah menjadi seorang muslim warga pribumi Amerika secara tak sengaja bertemu dengan saya tiga bulan kemudian. Disitu beliau menceritakan kepada saya dan menangis bahwa Islam itu agamanya yang ternyata membuat tenang hidupnya.
Bisa dikatakan, semua kejadian nyata yang dikisahkan Imam Shamsi Ali kali ini, merupakan titik positif bahwa kehadiran media memiliki perananan penting dalam membentuk wajah Islam di Dunia Barat yang selama ini banyak orang Yahudi tidak menyukai Islam.
Bagi, Imam Shamsi Ali Memimpin umat Islam di kota besar seperti di New York bukanlah perkara mudah. Terlebih sejak peristiwa 11 September 2001.
Tetapi Shamsi Ali, imam masjid kota New York kelahiran Tanah Toa, Sulawesi Selatan, ini berhasil menyatukan komunitas Muslim dan Non-Muslim di kota itu.
Bahkan selama satu dekade, dia selalu berada di mimbar di masjid terbesar di New York, Islamic Cultural Center.
Disinilah Shamsi Ali menyampaikan khotbah tentang nilai-nilai demokrasi dan mengecam ekstrimis kepada ribuan jemaah. Menariknya kegiatan diluar masjid, dia mengajarkan kepada FBI dan anggota Kongres tentang hubungan antar agama.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby

















