Jakarta, Aktual.com — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan revisi target pertumbuhan kredit industri perbankan akan berada di kisaran 14-15 persen, menurun dibandingkan target pertumbuhan kredit sebelumnya 16-17 persen. Revisi rencana bisnis bank (RBB) oleh perbankan sebagian besar memang sudah masuk ke otoritas tersebut.

“Memang terjadi penyesuaian ke bawah. Jadi pada awalnya kredit akan tumbuh 16-17 persen, sekarang ia akan bergerak antara 14-15 persen,” ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad di Jakarta, Senin (29/6).

Namun Muliaman menuturkan, perubahan revisi target oleh OJK tersebut belum resmi karena masih ada beberapa bank yang belum memasukkan RBB.

“Makanya saya belum secara formal mengumumkan karena ini informasi pendahuluan saja karena kita akan adjustment ke bawah,” kata Muliaman.

Sementara itu, tutur Muliaman, likuiditas perbankan sendiri membaik seiring dengan melambatnya pertumbuhan kredit di mana rasio loan to deposit ratio (LDR) menurun.

“Artinya ibarat orang, lebih sehat gitu.Memang lebih kurus, tapi larinya jadi lebih kencang,” kata Muliaman.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I-2015 memang mengalami perlambatan di mana hanya tumbuh 4,71 persen. Sedangkan pada triwulan II-2015 diperkirakan pertumbuhan ekonomi masih akan berada di kisaran 5 persen.

Pertumbuhan ekonomi yang melambat tersebut dinilai berdampak terhadap pertumbuhan kredit industri perbankan yang juga melambat.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka