Jakarta, Aktual.com — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan merombak struktur anggaran khususnya pada Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) pada RAPBN 2016.
“Tahun depan (2016) kita ingin mendorong suatu perubahan besar-besaran dalam struktur pendanaan. Selama ini energi baru dan terbarukan selalu mendapat porsi yang termarjinalkan,” kata Menteri ESDM Sudirman Said di Jakarta, Senin (29/6).
Ketika ditemui dalam Rapat Dewan Energi Nasional, dirinya mengatakan apabila di tahun depan Bappenas dan Kementerian Keuangan menyetujui rumusan anggaran tersebut maka bisa dipastikan dana yang diterima Ditjen EBTKE akan melompat drastis.
Menurut dia, sudah semestinya kebijakan energi nasional harus berdasarkan pada kebijakan energi yang terbarukan, sedangkan yang terjadi selama ini ialah sektor tersebut kurang mendapat perhatian.
“Ini sebagai progres dari pemerintah, dalam hal ini khususnya Kementerian ESDM. Kami juga menunggu masukan-masukan dari semua pihak, sehingga bisa kita diskusikan bersama,” ujarnya menambahkan.
Sebelumnya, anggota Komisi VII DPR-RI Agus Sulistyono berharap Ditjen EBTKE Kementerian ESDM tidak menyia-nyiakan anggaran besar yang akan dialokasikan dalam RAPBN 2016.
“Anggaran untuk EBTKE saja sangat besar, mencapai empat kali lipat. Tahun ini sekitar Rp2 triliun, untuk 2016 jadi Rp11 triliun. Jadi tidak ada alasan kalau dananya tidak ada,” ujar Agus ketika ditemui di Jakarta, Sabtu (27/6).
Ia menganggap perkembangan energi baru dan terbarukan hingga saat ini masih tersendat, untuk itu pihaknya akan terus mendorong upaya percepatan melalui Dirjen EBTKE Kementerian ESDM.
“Kita akan berupaya, harus meninggalkan energi fosil, karena itu akan habis. Energi terbarukan lebih ramah lingkungan, juga bisa diproduksi dengan memanfaatkan limbah organik,” tutur anggota DPR-RI dari Fraksi PKS itu.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka