Jakarta, Aktual.co —Keinginan yang sempat terlontar dari mulut Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama untuk membangun lokalisasi di Jakarta menuai kecam parlemen di Senayan.
Rencana yang diklaim bisa meredam praktek prostitusi gelap itu dianggap oleh Anggota DPR Komisi VIII, Rahayu Saraswati sungguh mengherankan bisa diucapkan dari mulut seorang gubernur. Dia pun tegas menolak dan merasa geram dengan ucapan Ahok. “Saya emosi mendengarnya,” ujar politisi Gerindra itu di Jakarta, Jumat (24/4).
Bahkan secara sinis Rahayu menilai pernyataan Ahok merupakan bentuk kedangkalan dalam memahami isu prostitusi. Mantan Bupati Belitung Timur itu pun disarankannya belajar lagi peraturan Tindak Pidana dan Perdagangan Orang (TPPO).
“Pemikiran lokalisasi itu jelas hanya pada pertimbangan parsial. Jelas pula kami menjawab itu sebagai pemahaman isu yang dangkal. Basuki perlu memikir soal itu dengan tenang termasuk mempelajari lagi soal TPPO,” ujar Rahayu.
Lagipula, ujar dia, jawaban lokalisasi juga bukan jalan keluar untuk meredam praktek prostitusi. Menurut dia masih ada cara lain, yakni regulasi. “Solusinya UU Prostitusi. Selama ini kita ada undang-undang anti pornografi tapi tak punya undang-undang prostitusi,” ucap dia.
Artikel ini ditulis oleh:

















