Jakarta, Aktual.com – DPRD DKI menyoroti beberapa item di Kebijakan Umum Anggaran (KUA) – Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Tahun Anggaran 2016.
Seperti asumsi target ekonomi makro DKI yang digadang mencapai di atas enam persen. Dewan menganggap target itu masih terlalu ketinggian alias ‘over estimate’.
“Padahal kita ketahui ekonomi masih menjadi persoalan dan tekanan di tingkat global. Jadi itu perlu direvisi,” ujar Wakil Ketua DPRD DKI Triwicaksana, usai rapat pimpinan gabungan (Rapimgab) bersama eksekutif membahas KUA-PPAS DKI 2016, di DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin (29/6).
Selain target ekonomi makro, lanjut Sani, dalam rapat yang berlangsung sekitar 70 menit itu dewan juga menyoroti target penerimaan pajak DKI di 2016. Pasalnya penerimaan pajak DKI di Tahun Anggaran 2015 hingga bulan Mei baru mencapai 22 persen dari Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Sani juga menilai pemaparan program-program yang masuk di KUA-PPAS DKI 2016 terbilang masih global. Seperti program multiyears, Penyertaan Modal Pemerintah (PMP), hingga program prioritas LRT yang juga masuk rencana KUA-PPAS 2016.
Untuk pembahasan lebih dalamnya, ujar dia, baru akan dilakukan di rapat bersama Badan Anggaran (Banggar). “Nanti rinciannya di sana. Seperti LRT juga kita masih perlu kaji lagi, Pemprov DKI belum menyampaikan secara resmi proyek LRT,” ujar dia.
Artikel ini ditulis oleh: