Jakarta, Aktual.com – DPRD DKI minta Pemprov DKI merevisi kembali target pertumbuhan ekonomi makro di tahun 2016. Alasannya, target yang ditetapkan eksekutif dianggap terlalu tinggi.

Di Kebijakan Umum Anggaran – Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Tahun Anggaran 2016, Pemprov DKI menetapkan target pertumbuhan ekonomi makro di kisaran 6,2 – 6,6 persen. Lebih tinggi dibanding target pertumbuhan ekonomi nasional di 2016 di kisaran 5,8 – 6,2 persen.

Padahal, di 2015, berdasarkan hasil kajian BI, pertumbuhan perekonomian DKI diproyeksikan melambat di kisaran 5,3-5,8 persen, lebih rendah dari tahun sebelumnya 6,0 persen karena terpengaruh lesunya ekonomi global. Padahal targetnya adalah di kisaran 5,9 – 6,3 persen.

“Kita ketahui ekonomi masih menjadi persoalan dan tekanan di tingkat global. Jadi itu perlu direvisi,” ujar Wakil Ketua DPRD DKI Triwicaksana, usai rapat pimpinan gabungan (Rapimgab) bersama eksekutif membahas KUA-PPAS DKI 2016, di DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin (29/6).

Sedangkan untuk target inflasi, di KUA-PPAS DKI 2016 ada di kisaran 4,1-4,5 persen.

Tahun ini, DKI menargetkan inflasi di kisaran 5,0 – 6,0 persen. Sedangkan di tingkat nasional, pemerintah menargetkan di 4,0 + 1,0 persen.

Artikel ini ditulis oleh: