MANCHESTER, ENGLAND - NOVEMBER 18: Lionel Messi of Argentina on the ball during the International Friendly between Argentina and Portugal at Old Trafford on November 18, 2014 in Manchester, England. (Photo by Laurence Griffiths/Getty Images)

Jakarta, Aktual.com – Runner-up Piala Dunia, Argentina datang ke turnamen Piala Amerika di Chili sebagai tim favorit juara dan diharapkan mampu menciptakan banyak gol atas lawan-lawan mereka.

Sebaliknya mereka justru menjadi tim dengan jumlah gol terendah untuk mencapai semifinal, di mana mereka melawan Paraguay di selatan kota Concepcion, Selasa (2330 GMT).

“Ini mengerikan soal tuntutan pada saya untuk mencetak gol,” ujar Lionel Messi, yang terbiasa memecahkan rekor mencetak gol di Spanyol dan Eropa bersama Barcelona. Dia mengatakan hal itu setelah Argentina mengalahkan Kolombia 5-4 melalui adu penalti menyusul hasil imbang 0-0 di perempat final, dikutip dari Reuters, Selasa (30/6).

Permainan menyerang Argentina membaik pada setiap pertandingan, tapi pertahanan peserta turnamen menjadi semakin sulit, dengan menempatkan banyak orang di belakang bola untuk menghadapi orang-orang seperti Messi dan Sergio Aguero.

Aguero hanya mencetak dua gol, Gonzalo Higuain satu gol dan Messi satu penalti bagi Argentina dalam empat pertandingan. Untuk pertahanan mereka memiliki tiga bek sejak kebobolan dua gol dalam laga yang berakhir imbang 2-2 dengan Paraguay saat pertandingan pembukaan mereka.

“Saya tidak mengerti, tampaknya ada sepak bola yang berbeda di Amerika Selatan,” kata Aguero kepada wartawan setelah mendapatkan kartu kuning untuk perbedaan pendapat tentang protes atas perlakuan kasar dari Kolombia dan ditolaknya penalti.

“Kata Wasit ‘ini Amerika (Latin), anak-anak,’ namun kami juga dari sini,” kata striker Manchester City itu menambahkan, mengomentari tentang sesuatu dari pemain Meksiko Roberto Garcia Orozco yang mengatakan bahwa dalam panasnya pertandingan menyarankan pemain depan tidak bisa mengharapkan perlindungan yang sama saat mereka di Eropa.

Messi, yang juga mendapat kartu kuning di semifinal, Aguero dan Neymar dari Brasil, yang dikeluarkan setelah mendapat kartu merah saat melawan Kolombia pada babak penyisihan grup, memiliki waktu yang sulit untuk mencoba menerobos pertahanan dan menjadi korban pelanggaran sistematis yang memecah ritme permainan mereka.

Argentina dan Paraguay finis di dua tempat teratas di Grup B dengan empat gol masing-masing dari tiga pertandingan. Paraguay kemudian menambahkan kelima dengan penalti saat laga berakhir imbang 1-1 di perempat final mereka dengan Brasil sebelum melalui adu penalti 4-3.

Pada bagian lain dari undian tuan rumah Chili, yang menghadapi Peru pada Senin malam, memimpin di depan dengan 11 gol dari empat pertandingan.

Artikel ini ditulis oleh: