Jakarta, Aktual.co — Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya mengingatkan bahwa generasi muda memiliki peranan penting dalam menangkal paham radikalisme yang masuk ke Indonesia. Jika generasi muda tidak dibimbing, besar kemungkinan Indonesia di masa mendatang akan menjadi sarang paham radikal seperti ISIS.
“Paham radikalisme yang sekarang sedang top itu adalah ISIS. ISIS ini hanya salah satu paham saja, sebelumnya ada paham-paham lain yang berkembang,” ujar Tantowi saat menggelar Sosialisasi 4 Konsensus Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di hadapan ratusan Pelajar Madrasah Aliyah Negeri 12, Kosambi Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (24/4).
Menurut Tantowi, paham radikal masuk ke Indonesia karena minimnya pengetahuan masyarakat sehingga menelanya mentah-mentah ajaran baru yang sebenarnya menyesatkan.
“Pembawa paham ini sengaja memilih orang-orang yang yang minim pengetahuan, karena mudah dimasuki,” jelasnya.
Faktor lain yang mendorong radikalisme masuk dan berkembang adalah lemahnya keimanan masyarakat. Selain itu, himpitan ekonomi juga menjadi salah satu penyebab yang membuat masyarakat tergiur dengan ajaran baru yang dianggap memberi solusi.
“Ketika ada sekelompok masyarakat yang hidup susah, kerjaan tidak  jelas, tiba-tiba ada orang yang menawarkan sesuatu mereka akan terima. Orang itu tahu ajaran baru itu salah, tapi karena miskin maka mereka masa bodoh, yang penting uang,” lanjut Tantowi.
Tantowi mengingatkan bahwa negara harus hadir dan bertanggungjawab untuk menjawab persoalan masyarakat sehingga paham radikal mudah masuk. Negara harus mengatasi masalah ekonomi rakyat, membenahi keimanan, serta pengetahuan masyarakat yang minim.
Soal himpitan ekonomi, negara harus menyediakan lapangan pekerjaan. Negara juga harus memfasilitasi secara maksimal pendidikan bagi masyarakat, bukan hanya pendidikan umum namun harus menyentuh masalah akhlak dan keimanan.
Masyarakat yang beriman, cerdas, dan berpengetahuan luas adalah benteng bagi negara untuk menangkal paham radikal.

Artikel ini ditulis oleh: