Presiden Joko Widodo (kiri) dan Wapres Jusuf Kalla (kanan) bersiap memimpin rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/6). Rapat tersebut membahas soal Program Pembangunan Pembangkit 35 ribu MW dan Transmisi. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/ed/pd/15.

Jakarta, Aktual.com – Pengamat Politik dari Cyrus Network, Hasan Nasby mengatakan, jika Presiden Joko Widodo akan melakukan “reshuffle” kabinet hendaknya didasarkan pada kebutuhan bangsa dan dilakukan secara mandiri.

“Presiden Joko Widodo melakukan reshuffle dengan basic loyalitas,” ungkapnya di Jakarta, Rabu (1/7) pagi.

Terpisah, Pengamat politik dari Pol Tracking Hanta Yudha mengatakan Presiden joko Widodo hendaknya tidak terlalu memperhatikan tekanan dari kanan atau kiri, tapi lebih baik fokus pada berbagai parameter kompetensi, kinerja, kapabilitas, integritas, dan loyalitas.(Baca:Mendesak, Mungkinkah Reshuffle Kabinet Dipercepat?)

Seperti diketahui, isu perombakan menteri ‘kabinet kerja’ semakin terang beredar di masyarakat. Kinerja menteri yang berasal dari parpol maupun profesional murni kini menunggu waktu untuk dievaluasi Presiden Jokowi.

Kepastian waktu reshuffle memang masih menjadi tanda tanya, apakah saat bulan Ramadhan ini, atau bahkan menunggu hingga satu tahun pemerintahan Jokowi-JK berjalan.

Artikel ini ditulis oleh: